LONDON, Anak-anak Inggris antusias bermain dengan Si Pirok, boneka orangutan yg ditampilkan dalam acara Festival Imagine, yg yaitu kegiatan tahunan anak di Southbank Centre, pusat kesenian dan kebudayaan bergengsi di pusat kota London.
Cerita dari buku karya Felicia Nayoan Siregar dan illustrator Astri Sefrina van Eenbergen, "Si Pirok ke Kota" dan "Komodo Mau Main Musik" tampil bersama karya seniman dan penulis yang berasal Inggris, Finlandia, dan Norwegia, Minggu (12/2/2017).
Selama sekitar 30 menit lebih anak-anak Inggris duduk di atas tikar mendengarkan dengan seksama.
Namun karena bersifat interaktif, sesekali mereka menyentuh boneka orangutan bernana si Pirok yg dibawa mengelilingi ke tengah anak-anak.
Mereka juga memegang boneka Komodo yg ingin belajar musik, idenya memang bersentuhan segera dengan cerita biarpun sebenarnya satwa dan setting lokasi cerita Si Pirok di Kalimantan dan Komodo di Pulau Komodo, ujar Felicia Nayoan Siregar kepada Antara London, Senin (13/2/2017).
Selain boneka orang utan dan komodo, Felicia juga memperkenalkan berbagai kendaraan yg dijumpai di Indonesia seperti sepeda, metro mini, becak dan pesawat terbang.
Sesuai dengan isi cerita berbagai peralatan musik khas Indonesia seperti suling bambu, angklung, dan sasando kecil.
Penuturan cerita ini juga diramaikan dengan permainan gamelan mini sebagai musik pengiring, yg juga menjadi salah sesuatu unsur budaya yg ingin diperkenalkan kepada khalayak penonton.
Ketika Felicia sedang bertutur sesuatu atau beberapa anak yg telah membeli bukunya ikut pula nyelutuk ditengah Felicia bercerita, “Pirok mulai makan buah di dalam keranjang”. Atau saat penutur mengeluarkan buah berduri, “apa ini”?
Maka seorang anak keturunan Malaysia, James, yg hidup di Inggris, tentu dapat menjawab “durian”. Bisa diduga dia tidak jarang diajak keluarganya pulang ke Asia.
Namun bukan cuma saat Felicia bertutur saja anak-anak yg mendengarkan sambil memberi komentar gembira, tetapi setelah selesai, mereka juga berani mencium bau durian, memegang rambutan dan mangga, berfoto bersama Pirok si orangutan kecil atau Komodo dan bergantian memukul gong gamelan.
Sementara sekelompok anak kecil laki-laki lebih tertarik dengan metro mini dan becak. Acara ditutup dengan Felicia Gerda Nayoan menandatangani buku-bukunya buat dua anak yg membelinya.
Salah seorang Manajer Southbank, Dr Sophie Ransby, yg mengundang penuturan cerita “Si Pirok ke Kota” dan “Komodo Mau Main Musik” ikut serta ke festival anak tahunan Imagine - merasa puas dengan respon dari anak-anak yg hadir.
“Amat bagus. Anak-anak senang, mereka bergabung dengan ceritanya, mereka suka orangutan, suka komodo,” katanya.
Anak-anak juga berinteraksi dengan Felicia, sambil mencoba menduga-duga apa yg mulai terjadi pada cerita. “Mereka juga suka musiknya,” ujarnya.
Festival Imagine yg berlangsung dari tanggal 9 hingga 19 Februari ini menghadirkan berbagai kegiatan bagi anak antara yang lain penuturan cerita, puisi, musik, sirkus, pameran patung dan kegiatan seni dan budaya lainnya.
"Si Pirok ke Kota" diterbitkan Kantor Atase Pendidikan KBRI London berkisah tentang anak orang utan yg tersesat di kota. Sedangkan "Komodo Mau Main Musik" diterbitkan Delegasi Tetap RI bagi UNESCO di Paris.
Felicia Nayoan-Siregar, kelahiran Tanjung Karang, Lampung, menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebelum pindah ke London.
Selain menulis buku anak, Felicia mengajar Bahasa Indonesia dan mengelola organisasi sosial ArtiUK yg menyelenggarakan Indonesia Kontemporer, festival kebudayaan Indonesia tahunan di London.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar