Geliat Bisnis Hiburan Malam di Tangerang Selatan...

Posted by rarirureo on 2/01/2017

Geliat Bisnis Hiburan Malam di Tangerang Selatan...

TANGERANG, - Bagi sebagian besar penikmat hiburan malam, kawasan Tangerang Selatan sudah menjadi destinasi alternatif yg menarik. Ragam macam hiburannya pun disebut tak kalah dengan yg ada di Ibu Kota.

Kompas.com merangkum pengalaman di tiga tempat hiburan malam yg cukup dikenal dalam kurun waktu sesuatu bulan terakhir, akan dari tempat hiburan kelas atas hingga kelas menengah ke bawah.

Jenis hiburan yg mulai dibahas kali ini berupa tempat karaoke. NS (35), warga Kota Tangerang, menyebut hotel berinisial VN sebagai salah sesuatu tempat karaoke kelas atas.

Dengan tampilan layaknya hotel biasa, gedung di kawasan BSD, Serpong, ini menyajikan fasilitas penginapan, spa, hingga ruang karaoke.

"Tempat ini termasuk paling bagus di Tangerang, walaupun belum se-high class Alexis di Jakarta, tetapi, ada mirip-miripnya-lah," kata NS kepada Kompas.com, awal Januari 2017.

Ketika memasuki basement Hotel VN, tempat parkir mobil segera terhubung dengan lift. Untuk memasuki lift, ada petugas keamanan berseragam serba hitam yg mulai menanyakan mau menuju lantai berapa.

Akses ke lift cuma bisa ditempuh dengan kartu yg dimiliki petugas keamanan sehingga tamu tak dapat leluasa naik dan turun lantai hotel tersebut.

(Baca juga: Tempat Hiburan Malam di Tengah Dilema Narkoba dan Pendulang Pendapatan DKI)

Sesampainya di lantai dua, nampak bar dan sejumlah pelayan yg bersiap menyambut. Untuk menuju tempat karaoke, harus naik sesuatu lantai lagi.

Pemandangan berbeda segera tersaji di muka lantai tiga. Tepat di depan tangga dan lift, berjejer sofa hitam yg diduduki oleh belasan perempuan pemandu karaoke.

Rata-rata perempuan tersebut mengenakan gaun sambil membawa tas kecil. Setiap tamu yg baru saja tiba dan mulai menuju tempat karaoke atau room, mulai diperhatikan oleh mereka.

Sesampainya di room, suasana tidak ubahnya seperti ruang karaoke pada umumnya. Bedanya, di sana tamu mulai ditawari menu yg di dalamnya terdapat berbagai pilihan macam minuman keras, di antaranya bir, wine, whisky, dan vodka.

Setelah pelayan yg membawa menu keluar, mulai tiba seorang perempuan paruh baya mengenakan blazer berwarna gelap.

Dialah yg disebut sebagai mami. Ia mulai menawarkan pemandu karaoke kepada para tamu.

"Di sini sistemnya voucher. Kalau yg biasa sesuatu voucher, beberapa voucher ladies-nya pakai kimono saja, tiga voucher telah all in," tutur mami tersebut.

Harga sesuatu voucher pun bervariasi, ada yg Rp 650.000, Rp 700.000, hingga Rp 900.000. Harga voucher tiap pemandu dibedakan berdasarkan grade, merupakan grade perempuan tertinggi dengan voucher termahal.

Menurut NS, seandainya bersenang-senang di VN, harus bersiap keluar uang dalam jumlah besar. Penggemar hiburan malam sejak lima tahun dulu ini mengaku dapat mengeluarkan kocek sampai Rp 40 juta bersama tujuh temannya buat bernyanyi semalaman di sana.

"Kalau amunisi (dana) enggak siap, mendingan jangan ke sini. Kalau all out, mampu sampai ke ranjang," ujar NS.

Kelas menengah dan menengah ke bawah

Tempat karaoke yang lain yg tak kalah ramai adalah MT di kawasan BSD dan DA yg ada di Gading Serpog serta Alam Sutera.

MT termasuk tempat hiburan malam bagi kelas menengah, sedangkan DA masuk kategori kelas menengah ke bawah.

Penikmat hiburan malam lainnya, YT (28), menyebut MT sebagai tempat karaoke yg tidak sekadar menyediakan fasilitas buat bernyanyi dan perempuan pemandu, tapi juga ada macam minuman favorit.

Minuman tersebut dikenal dengan nama BS (Blue Saphire) yg kemudian berubah menjadi SW (Snow White).

"Saya enggak tahu itu apa, tapi habis minum itu, efeknya kayak habis pakai ekstasi," ujar YT.

Ia mengaku dua kali coba minuman itu. Dari pengalamannya, minuman tersebut mendorong dirinya buat joget sembari diiringi musik dugem.

(Baca juga: Remaja Jakarta-Depok Terjerumus ke Kafe Hiburan Malam karena Tergiur Gaji yg Bisa buat Beli Mobil)

Perbedaan tempat karaoke kelas menengah dengan yg menengah ke bawah ini tak terlalu terlihat.

Hanya ada perbedaan signifikan pada harga, fasilitas, dan penampilan pemandu karaoke yg ditawarkan.

Meski begitu, baik di MT maupun DA, tamu mampu sampai menuju ranjang dengan pemandu karaoke.

Bahkan, banyak yg melakukan hal tersebut di dalam ruang karaoke maupun di toilet room karaoke di sana.

Kondisi room karaoke, baik di VN, MT, hingga DA hampir seluruhnya tertutup. Jam operasional tempat tersebut rata-rata akan dari pukul 16.00 sampai 04.00 dini hari.

Aturan kepariwisataan

Kompas.com sempat mempelajari aturan kepariwisatan melalui laman www.bp2t.tangerangselatankota.go.id.

Dalam laman tersebut, ada dua tautan regulasi yg bisa diunduh oleh publik, salah satunya tautan Perda Tangerang Selatan No 5 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pariwisata.

Dari file yg diunduh, tertera tempat karaoke diatur sebagai salah sesuatu bentuk usaha kawasan pariwisata macam kegiatan hiburan dan rekreasi.

Lebih lanjut, pada slide yg spesifik membahas tentang usaha tempat karaoke, terdapat lima poin.

(Baca juga: Tempat Hiburan Malam di Tangsel Ditutup dan Rumah Makan Buka Siang Hari Selama Ramadhan)

Poin tersebut adalah tempat usaha harus memakai peredam suara; pintu ruangan bagian atas harus memakai kaca tembus pandang; tak tersedia tempat dan fasilitas yg mengarah kepada perlakuan asusila; jam operasional akan pukul 11.00 sampai 01.00 WIB; dan selama bulan suci Ramadan dan hari besar keagamaan, tempat usaha dilarang melaksanakan kegiatan.

Sanksi buat pengusaha yg melanggar aturan tersebut juga diatur dalam Perda tersebut, merupakan berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan sementara kegiatan usaha, hingga penutupan kegiatan usaha.


Source : megapolitan.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 07.30

0 komentar:

Posting Komentar