CHICAGO, Majalah Playboy mengumumkan rencananya bagi kembali menampilkan foto-foto perempuan bugil dalam edisi terbaru.
Rencana itu sekaligus membatalkan keputusan tahun lalu. Ketika itu, majalah itu mengaku mulai berhenti memuat foto perempuan bugil dengan alasan internet sudah membuat ketelanjangan menjadi hal biasa.
Menurut pemimpin majalah itu, Cooper Hefner, keputusan tahun dulu sepenuhnya "merupakan kesalahan".
"Hari ini kita mengambil identitas kalian kembali dan mengklaim ulang jati diri kami," kicau putra pelopor Playboy, Hugh Hefner, itu.
Foto-foto bugil itu rencananya mulai ditampilkan dalam edisi Maret-April bersama dengan tagar #NakedIsNormal.
Sejumlah pengguna media sosial menyambut baik langkah majalah Playboy dengan menyebutnya "keputusan baik".
Namun, ada pula yg menuding keputusan itu diambil "karena penjualan majalah tak terlalu bagus. Sayangnya, porno gratisan masih gampang diakses."
Hefner mengakui bahwa majalah yg menampilkan ketelanjangan telah usang.
"Ketelanjangan tak pernah menjadi persoalan karena ketelanjangan bukanlah masalah."
Akan tetapi, dalam edisi terbaru, majalah itu mulai mencabut slogan "Hiburan untuk Pria" yg terus tercantum dalam edisi cetak.
"Playboy mulai terus menjadi merek gaya hidup yg berfokus pada minat pria, tapi selagi peran jender berkembang di masyarakat, kita juga mesti begitu," kata Cooper Hefner.
Playboy, yg akan terbit pada 1953 lampau, berhenti menampilkan foto-foto bugil pada edisi Maret 2016.
Pemiliknya ketika itu menyampaikan internet sudah membuat ketelanjangan menjadi usang dan majalah porno tidak lagi menguntungkan seperti zaman dulu.
Oplah Playboy sudah menukik dari 5,6 juta eksemplar pada 1970 menjadi 700.000 eksemplar pada 2016.
Dalam edisi terbaru, majalah itu tetap menampilkan logo kepala kelinci menggunakan dasi kupu-kupu.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar