PYONGYANG, - Setelah melalui proses pembangunan dan renovasi selama sekitar 30 tahun, hotel Ryugyong di Pyongyang, Korea Utara akhirnya secara resmi mulai dibuka.
Dibangun pada 1989, bangunan berbentuk piramid setinggi 105 lantai itu pernah dihentikan pembangunannya setelah sekutu dan donatur penting Korea Utara ketika itu, Uni Soviet, runtuh.
Usai keruntuhan Uni Soviet, perekonomian Korea Utara segera terimbas. Ditambah dengan korupsi yg merajalela membuat harapan sang pemimpin ketika itu, Kim Il Sung bagi menarik turis menguap.
Saat itu, majalah gaya hidup Esquire menjuluki hotel itu sebagai bangunan terburuk dalam sejarah manusia dan mendapat julukan "Hotel of Doom" atau hotel kehancuran.
Namun, kini lampu kelihatan menyala di gedung pencakar langit setinggi 330 meter itu dan diyakini buat pertama kali secara resmi menerima tamu.
Kabar ini dimunculkan lewat video yg dirilis situs berita NK News. Dalam video itu kelihatan cahaya lampu di beberapa lantai berbeda hotel tersebut.
Kasino, klab malam, hingga "lounge" bergaya Jepang yg bertahun-tahun kosong kini sedang dipersiapkan buat menyambut para tamu.
Ini adalah pekerjaan konstruksi pertama di bangunan tersebut dalam lima tahun terakhir setelah pemasangan jendela dan jaringan telepon.
"Saya sangat terkejut ketika melihat puncak hotel Ryugtyong menyala," kata Peter Ward, peniliti Korea Utara yg berbasis di Seoul.
Untuk membangun hotel ini pemerintah Korea Utara merogoh kocek cukup dalam yatu mencapai Rp 7,8 triliun.
Meski dibangun dengan biaya yg luar biasa mahal, banyak kritik terkait kualitas beton yg buruk dan lift yg sangat tidak layak.
Setelah cukup lama mangkrak, pembangunan hotel ini dilanjutkan pada 2000-an, di ketika Kim Jong Il. Awalnya hotel ini dijadwalkan selesai dibangun pada 2012 sekaligus menandai 100 tahun kelahiran Kim Il Sung.
Sayangnya, tenggat waktu tersebut tidak dapat dipenuhi dan hotel itu tetap kosong tidak berpenghuni.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar