- Program jahat (malware) macam ransomware yg "menyandera" atau mengunci data di komputer pengguna dan meminta uang tebusan, semakin banyak beredar. Dalam upayanya menginfeksi komputer korban, pembuat ransomware memanfaatkan teknik social engineering, yakni menipu pengguna dengan cara tertentu sehingga terjebak mengunduh program jahat. Direktur Vaksincom Alfons Tanujaya menjelaskan bahwa ransomware utamanya beredar melalui e-mail tipuan (phising) bermuatan script yg mampu mengunduh file dari server punya penjahat cyber begitu diklik. "Sebanyak 90 persen menggunakan Javascript (JS) karena format .exe (aplikasi Windows) telah banyak diblokir oleh penyedia layanan e-mail," ujar Alfons saat berbicara dalam Seminar Evaluasi 2016 dan Trend Malware Indonesia 2017 oleh Vaksincom di Jakarta, Rabu (14/12/2016). Supaya meyakinkan, e-mail phising yg dikirim pembuat ransomware biasanya disamarkan seolah-olah tiba dari pihak resmi seperti bank atau penyedia kartu kredit. Bisa juga dengan iming-iming bahwa penerima sudah memenangkan hadiah. Begitu tautan dalam e-mail di-klik, Bagaimana caranya agar data dalam komputer aman dari penyanderaan ransomware? Alfons menuturkan bahwa pengguna dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yg umum diterapkan buat menghalau malware pada umumnya. Oik Yusuf/ Direktur Vaksincom, Alfons Tanujaya.Pertama, dia menganjurkan agar pengguna memasang software antivirus dan anti-malware terpercaya di komputer dan senantiasa memperbarui database signature agar dapat menangkap virus/ransomware terbaru. Software yang lain seperti sistem operasi Windows juga mutlak dimutakhirkan setiap ada kesempatan. Ini karena pembuat software biasanya mulai menyalurkan patch secara reguler bagi menambal celah keamanan yg ada di produknya. Pengguna sendiri mesti waspada agar tak terjebak pancingan social engineering. Misalnya dengan tak membuka e-mail yg mencurigakan atau mengunjungi website yg identitasnya tak jelas. Jangan lupa pula buat menon-aktifkan Macro di Office apabila tak dipakai seperti tersebut di atas. Satu lagi langkah dasar yg sangat utama adalah biasakan backup data, karena tak ada software antivirus atau anti-malware yg benar-benar mampu menjamin keamanan pengguna seratus persen. Apabila memiliki backup di cloud storage atau media jenis harddisk eksternal, maka pengguna setidaknya mulai memiliki cadangan apabila data di komputer penting terserang ransomware.
Source : tekno.kompas.com
Begini Cara "Ransomware" Menginfeksi Komputer
Posted by rarirureo on 12/16/2016
Share this
Blog, Updated at: 14.30
0 komentar:
Posting Komentar