MALANG, - Sejumlah sopir angkot menutup ruas Jalan Raden Intan Kota Malang, Kamis (9/3/2017).
Penutupan jalan yg menjadi akses masuk ke Terminal Arjosari itu yaitu buntut dari protes para sopir angkot terhadap angkutan online.
Para sopir angkot menutup ruas jalan itu dengan kendaraanya. Mereka memarkir kendarannya di tengah jalan dan dibiarkan begitu saja.
Penutupan ruas jalan itu baru terurai setelah petugas dari Satuan Brimob dan Polres Malang Kota mendatangi lokasi. Mereka meminta kepada sopir angkot bagi memindahkan kendaraannya yg menutup jalan itu.
Wali Kota Malang M Anton mengaku sangat menyesalkan tindakan para sopir angkot itu. Ia juga meminta kepada para sopir supaya kembali beroperasi mengangkut penumpang.
"Maksudnya apa nggak berjalan itu. Kan kasihan juga (keluarga) yg di rumah," katanya kepada para sopir angkot yg sempat menutup jalan.
Baca juga: Angkot Malang Mogok, 700 Relawan Turun Angkut Penumpang Terlantar
Anton menegaskan, pihaknya mulai mencari solusi terkait protes para sopir angkot terkait keberadaan angkutan online.
"Biarkan kami yg mengurusi di atas. Nanti hasilnya bagaimana, ini baru keputusan. Lah, bagi apa perwakilan yg diminta ke pemkot, ke DPRD. Saya minta dimengerti lah," jelasnya.
Selain di Jalan Raden Intan, para sopir angkot juga memarkir kendaraannya di Jalan A Yani. Akibatnya, jalan penting yg menghubungkan Malang-Surabaya itu macet.
Sudah empat hari, para sopir angkot di Kota Malang mogok beroperasi. Mereka meminta Pemerintah Kota Malang bagi menutup angkutan online.
Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan keputusan terkait polemik beberapa model angkutan. Pertama adalah penentuan zonasi. Para sopir angkutan online dilarang mengambil penumpang di lokasi-lokasi tertentu.
Sayang, para sopir angkot menolak keputusan itu dan kembali mogok beroperasi.
Kesepakatan kedua adalah menertibkan angkutan online. Namun, para sopir angkot masih merasa belum puas dengan keputusan tersebut.
Source : regional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar