SLEMAN, - Nugroho Imam Setiawan menjadi peneliti pertama dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yg menginjakkan kaki di Antartika bagi melakukan survei Geologi. Dari Antartika, Dosen Geologi UGM ini mengirimkan 141 buah sample batuan Metamorf ke Indonesia bagi diteliti.
Nugroho Imam Setiawan mengatakan, program penelitian di Antartika ini dilaksanakan oleh Japan Antarctic Research Expedition (JARE), di bawah bendera organisasi Asian Forum for Polar Seciences (AFoPS).
"Secara rutin JARE melakukan ekspedisi ke Antartika sekali dalam setahun selama 60 Tahun berturut-turut," ucap Nugroho Imam Setiawan, dalam jumpa pers resume kegiatan Ekspedisi Geologi Antartika bersama JARE, di UGM Rabu (29/03/2017).
(Baca juga: Nugroho Imam Setiawan mulai Jadi Geolog Indonesia Pertama yg Menginjak Antartika)
Ia menjelaskan,
Antartika, lanjutnya, menarik bagi diteliti karena benua ini posisinya di kutub Selatan. Sejak 500 juta tahun lalu, kutub ini tak mengalami perubahan yg signifikan secara geografis dan tektonik.
Singkatan batuanta terawetkan dengan baik melalui suhu yg dingin dan kering secara alami. "Peneliti bumi menyebut sebagai "terra incognita", benua paling minim diketahui dan dijamah manusia," bebernya.
Antartika, seolah menjadi kapsul waktu untuk evolusi bumi dan buat perkembangan bumi. Hal tersebut menyebabkan tempat ini menjadi magnet untuk para ilmuan semua dunia bagi meneliti dan mempelajari lingkungan Antartika dari berbagai disiplin ilmu.
"Bagi aku yg menarik di Antartika ada batuan tertua di bumi, (berumur) 3,8 miliar. Ini menarik karena sangat langka," urainya.
Nugroho mengungkapkan, dirinya mengambil dua contoh batuan dari Antartika buat diteliti. Total ada 141 buah contoh batuan Metamorf yg dibawa ke Indonesia bagi dikerjakan penelitian lebih mendalam.
Sebelum mengambil contoh batuan, peneliti harus memiliki izin berupa paspor khusus. "Total 3 ton sample, buat aku 141 buah, total berat 200 kilogram mulai dikirim ke Indonesia dan mulai datang bulan Mei 2017. Batuan itu nantinya mulai aku teliti, kolaborasi dengan Jepang," urainya.
(Baca juga: Mengungkap Monster Laut Purba Terbesar di Antartika)
Sementara itu, Rektor UGM Dwikorita Karnawati mengucapkan selamat kepada Nugroho Imam Setiawan karena menjadi peneliti pertama UGM yg melakukan survei dan penelitian di Antartika.
"Selamat karena orang UGM pertama yg menginjakkan kaki di Antartika. Saya sempat was-was, apalagi pas cerita ada badai, aku panik itu, dan cuma dapat berdoa," tuturnya.
Dwikorita mengungkapkan, riset di Antartika ini diharapkan mampu menguak sejarah bumi lewat batuan Metamorf batuan tertua di bumi. Dengan mempelajari batuan-batuan tua itu pula mampu dilihat sejarah pembentukan dan perkembangan bumi.
"Kalau dapat tahu sejarah, kalian juga dapat memprediksi perkembangan bumi , planet kalian ini seperti apa. Sehingga kalian mampu melakukan upaya mitigasi dan pencegahan-pencegahan, inilah inti dari penelitian itu," pungkasnya.
Source : regional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar