Terobsesi Cari Pasangan Hidup Berujung pada Depresi dan Kesepian

Posted by rarirureo on 2/14/2017

Terobsesi Cari Pasangan Hidup Berujung pada Depresi dan Kesepian

- Hari kasih sayang langsung berlalu dalam kurun wkatu tiga jam ke depan. Anda yg tak merayakannya karena masih berstatus lajang jangan terlalu membawa kesendirian ini ke dalam hati.

Sebab, terlalu memaksakan diri buat menemukan pasangan yg serba sempurna dapat berdampak buruk pada kewarasan Anda.

Tahukah Anda bahwa terobsesi mencari pasangan yg sempurna dapat menyebabkan diri menjadi depresi dan kesepian.

Hal ini diutarakan oleh seorang psikolog yg mengutarakan pandangannya pada American Psychological Association.

“Hidup bahagia selamanya adalah fiksi dan palsu, sama halnya dengan segala cerita cinta romantis dalam buku atau film,” ujar Dr Susanne Vosmer, seorang dosen klinis di University of Hull.

Representasi ideal mengenai romansa yg populer dalam buku, kata Dr Vosmer, membuat pikiran wanita dan pria semakin kompleks dalam mencari pasangan.

“Anda bukan seorang peran dalam sebuah film, Anda manusia nyata yg hidup dalam dunia nyata. Anda butuh cinta yg sesungguhnya, bukan fiksi,” imbuhnya.

Harapan dan impian mendapatkan hubungan asmara tanpa kekurangan membuat banyak orang menderita kekecewaan akut sehingga menderita depresi.

“Cerita cinta fiksi gagal dalam memformulasikan hubungan yg sesungguhnya sarat dengan kekurangan dan ketidaksempurnaan,” jelasnya.

Kemudian, dia juga menegaskan obsesi mulai satu yg tak nyata dalam dunia yg nyata yaitu dinamika yg kusut.

“Anda tak mulai menemukannya,” pungkasnya.


Source : female.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 23.00

0 komentar:

Posting Komentar