Tak Semua TPS di DKI Dilengkapi Alat Bantu bagi Pemilih Tunanetra

Posted by rarirureo on 2/25/2017

Tak Semua TPS di DKI Dilengkapi Alat Bantu buat Pemilih Tunanetra

JAKARTA, - Jaringan Pendidikan Pemilih bagi Rakyat (JPPR) bersama General Election Network for Disability Access (AGENDA) memantau pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 15 Februari 2017 di 1.001 TPS.

Koordinator JPPR Masykurudin Hafidz mengatakan, dari hasil pemantauan pada hari pencoblosan, tak seluruh TPS dilengkapi alat bantu untuk pemilih tunanetra berupa template braille.

"Hasil pemantauan memperlihatkan bahwa masih terdapat 144 TPS yg tak ada alat bantu tunanetra dan di 857 TPS terdapat alat bantu tunanetra," ujar Masykurudin kepada Kompas.com, Sabtu (25/2/2017).

Masykurudin menuturkan, template braille itu dapat jadi memang tak ada di dalam kotak suara atau justru petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) tak mengetahui kegunaan template braille tersebut.

(Baca: PPDI Usulkan Keterangan Disabilitas Tercantum di KTP)

"Di dua TPS ditemukan alat tersebut diletakkan di bawah meja pendaftaran pemilih, tak pernah dijelaskan kegunaannya selama proses pemungutan suara," ucapnya.

Alat bantu tunanetra, kata Masykurudin, yaitu perlengkapan yg harus ada di setiap TPS pada ketika pemungutan dan penghitungan suara.

Template braille seharusnya dimasukkan ke dalam kotak suara dan diterima oleh KPPS paling lambat sesuatu hari sebelum pencoblosan.

Ketentuan itu diatur dalam Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada.

(Baca: KPU Akan Perbaiki DPT Pemilih Disabilitas Pilkada 2017 Putaran Kedua)

"Alat bantu memilih buat disabilitas netra yaitu kebutuhan penting untuk disabilitas netra seandainya mereka mau memakai hak pilihnya secara segera tanpa dibantu pendamping," kata Masykurudin.

JPPR yaitu salah sesuatu lembaga pemantau pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yg sudah diakreditasi oleh KPU DKI Jakarta.

Kompas TV Menjelang putaran kedua pilkada DKI Jakarta, partai politik pendukung Ahok-Djarot dan Anies-Sandi selalu bergerilya mencari dukungan dari partai politik yg sebelumnya mengusung Agus-Sylvi. Bahkan, kini muncul keinginan menghidupkan kembali koalisi kekeluargaan yg pernah muncul sebelum pilkada bagi melawan Ahok. Ke manakah PKB, PAN, dan PPP mengalihkan dukungannya? Kompas Malam mulai membahasnya dengan Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno, dan Wakil Sekjen DPP PPP Ahmad Baidowi.




Source : megapolitan.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 15.00

0 komentar:

Posting Komentar