SEOUL, Penembakan rudal Korea Utara ke Laut Jepang kali ini yaitu sebuah bentuk provokasi terhadap sikap keras Amerika Serikat atas negara komunis tersebut.
Rudal balistik jarak menengah itu, seperti dilaporkan Agence France-Presse, Minggu (12/2/2017), ditembakkan dari pangkalan udara Banghyon, Provinsi Pyongan Utara.
Menurut kantor berita Yonhap, rudal tersebut melesat hingga sejauh 500 kilometer hingga akhirnya jatuh di Laut Jepang.
Asksi ‘unjuk kekuatan’ terbaru Pyongyang itu yaitu yg pertama setelah Donald Trump dilantik menjadi Presiden AS, 20 Januari lalu.
Kementerian Pertahanan Korsel menegaskan, Korut menembakkan rudal balistik tersebut sebagai sebuah provokasi bagi menguji respon presiden baru AS, Donald Trump.
"Diyakini, peluncuran rudal hari ini ditujukan bagi menarik perhatian global ke Korut yg sedang membual tentang kemampun nuklir dan rudalnya," kata kementerian tesebut.
"Tidakan itu juga diyakinya sebagai provokasi bersenjata buat menguji respon dari pemerintah baru AS di bawah Presiden Trump," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Yonhap mengatakan, militer Korsel menduga rudal tersebut mungkin sejenis dengan rudal balistik jarak menengah Musudan yg pernah ditembakkan sebelumnya.
Korut pada Oktober 2016 sudah melakukan pengujian rudal Musudan sebanyak beberapa kali yg ditembakkan dari pangkalan udara yg sama.
Saat berada di Seoul baru-baru ini, Menteri Pertahanan AS baru, James Mattis, memperingatkan Pyongyang bahwa setiap serangan nuklir mulai mendapat respons "yang efektif dan luar biasa".
"Setiap serangan terhadap AS atau sekutu kita mulai dikalahkan dan penggunaan senjata nuklir mulai berhadapan dengan respons yg mulai efektif dan luar biasa," kata Mattis.
Pyongyang pada Januari 2016 melakukan beberapa uji mencoba nuklir dan beberapaka kali peluncuran rudal bagi mengembangkan sistem senjata nuklir yg diklaim bisa menghantam daratan AS.
Kim Jong Un, pemimpin muda Korut, mengklaim bahwa Pyongyang berada pada "tahap akhir" pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM) bagi menekan presiden AS yg baru.
Trump membalasnya dengan bercericit di di Twitter bahwa "Ini tak mulai terjadi."
Peluncuran rudal balistik terbaru Korut itu juga terjadi setelah Trump meyakinkan Perdana Menteri
Jepang Shinzo Abe bahwa Washington berkomitmen buat menjamin keamanan sekutunya itu.
"Kami mulai bekerja sama bagi mempromosikan kepentingan kami bersama, termasuk kebebasan navigasi," kata Trump sebelumnya.
.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar