Sebut Orang Maroko Sampah, Geert Wilders Mau Belanda untuk "Orang Belanda"

Posted by rarirureo on 2/20/2017

Sebut Orang Maroko Sampah, Geert Wilders Mau Belanda bagi "Orang Belanda"

SPIJKENISSE, Pemimpin Partai Kebebasan (PVV) Belanda, Geert Wilders, memulai kampanye pemilihan umum bagi parlemen, dengan menyebut sebuah pernyataan kontroversial.

Dia menyebut banyak orang Maroko yg menetap di Belanda sebagai "sampah".

Wilders melontakan kalimat itu di Spijkenisse, kantung suara PVV. Wilayah itu banyak dihuni warga dari beragam etnis.

"Banyak orang Maroko yg yaitu sampah di Belanda yg membuat jalan-jalan tak aman," kata dia seperti dilansir BBC, Sabtu waktu setempat.

"Jika kita ingin menguasai kembali negara ini, buatlah Belanda buat rakyat Belanda lagi, maka Anda seharusnya cuma memilih partai ini," kata Wilders.

Demikian pula kantor berita AFP menyebut, dengan pernyataan menyengat kaum imigran ini, Wilders pun mengaku ingin mengembalikan Belanda buat "orang Belanda".

Selama ini, Wilders dikenal sebagai politisi kontroversial di Belanda. Dia dikenal dengan aliran politiknya yg anti Muslim, anti imigrasi, dan anti Uni Eropa.

Politisi ini juga dikenal sebagai pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Ucapan Wilders pun mendapat kecaman dari sekelompok demonstran yg juga muncul di tempat yg sama.

"Hal-hal yg mulai dia laksanakan membuat aku sangat, sangat takut," kata Emma Smeets, salah seorang demonstran.

"Banyak orang telah terbiasa dengan retorikanya dan mereka tak lagi memprotes," ujarnya.

"(Tapi) aku pikir utama buat menyuarakan suara Anda, bahwa Anda tak sepakat dengan kondisi yg terjadi, juga berinteraksi segera dengan orang-orang yg memilih dia," tegas Smeets.

Belanda mulai menggelar pemilihan umum pada 15 Maret 2017 bagi memilih 150 anggota parlemen.

PVV memimpin di sejumlah jajak pendapat dan difavoritkan mulai memenangi pemilu.

Partai Rakyat buat Kebebasan dan Demokrasi (VVD) yg beraliran liberal pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte membututi PVV di urutan kedua.

Namun, bukan berarti Wilders mulai segera menjadi Perdana Menteri baru Belanda.

Sistem parlementer proporsional yg dianut Negeri Kincir Angin ini mengartikan, tak ada partai yg bisa memerintah tanpa membentuk koalisi.

Walaupun meraih suara terbanyak, PVV diyakini mulai sulit buat membentuk koalisi karena partai-partai yang lain menyampaikan tak ingin bekerja sama dengan Wilders.

Mereka memandang Wilders mengumandangkan pandangan yg terlalu ekstrim.


Source : internasional.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 14.30

0 komentar:

Posting Komentar