YANGON, - Kantor kepresidenan Myanmar, Rabu (15/2/2017), menuding seorang mantan perwira angkatan darat memerintahkan pembunuan seorang pengacara Muslim ternama.
Ko Ni (65), penasihat hukum partai pimpinan Aung San Suu Kyi, ditembak dari jarak dekat dan tewas seketika di bandara Yangon pada 29 Januari lalu.
Kantor presiden Myanmar menyebut Aung Win Khine (45), pensiunan letnan kolonel AD, sebagai orang yg memerintahkan pembunuhan tersebut.
Sementara sang penembak Kyi Lin (53), ditahan di bandara setelah coba melarikan diri setelah membunuh Ko Ni.
Tersangka kedua, Aung Win Zaw, saudara dari sang mantan letkol, ditahan sehari setelah pembunuhan itu ketika coba kabur dari negara bagian Kayin di wilayah selatan Myanmar.
Kantor presiden Myanmar menambahkan, kepolisian ketika ini sedang berupaya bagi menangkap Aung Win Khine.
Pembunhuan Ko Ni di bandara memicu kekhawatiran di tengah masyarakat di ketika ketegangan antaragama masih selalu berlangsung di neara bagian Rakhine.
Kasus ini juga mengguncang lingkaran elit politisi negeri itu, karena Ko Ni adalah pakar konstitusi yg sedang bekerja bagi mengamandemen jatah 25 persen kursi parlemen buat militer.
Menurut sumber yg dekat dengan partai Liga Nasional Demokrasi (NLD), Ko Ni memberikan nasihat kepada Suu Kyi dalam sejumlah hal penting.
Salah sesuatu bentuk nasihat Ko Ni adalah diciptakannya posisi konselor negara bagi Suu Kyi, karena konstitusi Myanmar membuatnya tidak mampu menjadi presiden negeri itu.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar