KALGOORLIE, Tiga pria mengaku bersalah setelah mengambil sebongkah emas seberat lebih dari sesuatu kilogram, dari pertambangan Evolution Mining di daerah Coolgardie, Australia Barat.
Ketiga pria ini memajang foto mereka di Facebook usai kejadian 4 Juni 2016 silam, dan hingga kini harus berurusan dengan pengadilan.
Nasib bongkahan emas senilai lebih dari 60.000 dollar Australia, atau kira-kira Rp 600 juta itu mulai diputuskan oleh pengadilan di Kalgoorlie.
Emas itu diambil dari pertambangan aktif di dekat Kunanalling, 32 kilometer arah utara Coolgardie, pada 4 Juni tahun lalu.
Ketiga pria tersebut adalah, Andrew Mark Warren, Stephen Lindsay Rowe, dan Michael James Forward. Mereka mengaku bersalah atas tuduhan menipu pemilik tambang Evolution Mining dan mencuri emas.
Pria yg keempat, Glen Stephen Rutherford, mengaku tak bersalah dalam tuduhan pencurian.
Warren and Forward semula mulai divonis buat tuduhan pencurian di Magistrates Court Kalgoorlie, Senin (13/2/2017).
Namun rencana itu ditunda hingga 27 Maret, menyusul pengakuan bersalah dari Rowe.
Penuntut Thomas Banyard menyampaikan dalam persidangan, pihaknya juga mulai mengajukan agar seluruh emas disita buat Pemerintah Negara Bagian.
ABC News mendapatkan keterangan bahwa dalih penuntut adalah karena emas itu dicuri dari bawah tanah.
Sehingga, benda itu masih tetap menjadi punya negara, dan bukan punya tambang Evolution sebagai pemegang konsesi.
"Pemahaman aku bahwa pertambangan itu rugi," kata Banyard dalam persidangan.
Hakim John O'Sullivan mengatakan, penundaan ini mulai memberikan kesempatan buat Evolution Mining membuat sanggahan.
Jurubicara Evolution menyampaikan pihaknya memantau perkara ini, tapi "tidak mulai berkomentar lebih lanjut karena kasusnya masih dalam persidangan".
Tersandung bongkahan emas
Sebelumnya dalam persidangan terungkap bahwa para pria itu gagal menemukan emas dalam pencarian mereka. Mereka lantas menetapkan berhenti di Kunanalling bagi menggelar barbekyu.
Para pria ini menetapkan menjelajahi bagian bawah bekas lubang tambang di sekitar situ. Saat itulah salah sesuatu dari mereka tersandung bongkahan emas.
Para pria ini kemudian memakai detektor logam, dan mendapatkan lebih dari sesuatu kilogram emas.
Pihak kepolisian menjelaskan, spesimen terbesar emas langka macam bongkahan itu kemudian dipecah dua bagian.
Meskipun upaya itu memungkinkan mereka membagi emas menjadi 300 gram per orang, namun justru berpotensi mengurangi nilainya hingga tiga kali dari nilai bongkahan utuh.
Bongkahan utuh dapat menjadi koleksi para kolektor.
"Mungkin dapat disebut seperti mereka menang lotre, tapi mereka tak memiliki izin berada di tambang itu atau memindahkan emas dari situ," kata Banyard.
Medsos jadi petunjuk polisi
Keputusan para pria itu berfoto dengan bongkahan emas masing-masing dulu dipasang di media sosial Facebook, terbukti menjadi kesalahan fatal.
Akibat unggahan itu Gold Stealing Detection Unit (GSDU) pun tahu adanya pencurian emas.
Banyard menjelaskan, para detektif GSDU menyita 675 gram emas dari sebuah tempat di Boulder, sementara emas 300 gram lainnya dijual ke pembeli di Kalgoorlie.
Pengacara Forward, Carmel McKenzie, menyampaikan kliennya secara sukarela menyerahkan 164 gram emas ke GSDU.
"Dia mengakui bahwa dia seharusnya tak mengambil emas tersebut," kata McKenzie.
Dia mengatakan, Forward sudah kehilangan pekerjaannya di Pemda Coolgardie sebagai akibat dari perkara ini.
Sementara pengacara Warren, Alisdair Putt, mengatakan, tak ada indikasi merencanakan perbuatan jahat dalam perkara kliennya itu.
Hakim O'Sullivan membebaskan ketiga pria tersebut dengan status tahanan luar sampai digelarnya sidang vonis.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar