LONDON, - Mantan bintang Manchester United, Dwight Yorke, ditolak masuk ke wilayah AS karena dia sempat berkunjung ke Iran pada 2015 ketika terlibat dalam sebuah laga amal.
Bahkan, Yorke (45) tidak diizinkan terbang ke negara asalnya, Trinidad dan Tobago, lewat Miami pada Jumat (17/2/2017).
Pria yg kini menjadi komentator sepak bola bagi sejumlah jaringan televisi olahraga itu baru saja berkunjung ke Doha, Qatar.
Dia berada di negara Timur Tengah itu dalam kapasitasnya sebagai pengamat sepak bola buat stasiun televisi beIN Sports.
Yorke mengatakan, insiden yg menimpa dirinya ketika hendak pulang ke kampung halamannya di Karibia membuat dia merasa seperti seorang penjahat.
"Saya tidak yakin ini menimpa saya. Padahal, aku telah tidak jarang berkunjung ke AS, aku suka negara ini, tapi mereka memperlakukan aku seperti seorang penjahat," ujar Yorke kepada tabloid The Sun.
"Saya telah membeli tiket dan melakukan check in. Saya telah mulai masuk ke pesawat ketika dihadang beberapa petugas," kenang Yorke.
Kedua petugas itu, lanjut Yorke, mengatakan, visanya bermasalah karena ada stempel Iran di paspornya.
"Saya berada di negeri itu buat terlibat dalam sebuah laga amal, aku bahkan tidak menginap di negeri itu," ujar Yorke.
"Saya coba menjelaskan bahwa aku tak tinggal di Qatar dan mulai pulang ke kampung halaman di Karibia," tambah dia.
Meski Yorke cuma transit di Miami dalam perjalanannya ke Trinidad Tobago, Pemerintah AS tetap meminta penumpang menjalani prosedur imigrasi sebelum melanjutkan perjalanan.
Peristiwa ini segera mendapat kecaman dari Richard Keys, presenter stasiun televisi beIN Sports.
"Kerja hebat @realDonald Trump. Duta besar Man U Dwight Yorke ditolak ketika transit di Miami akibat stempel Iran di paspornya #gila," kata Keys lewat akun Twitter-nya.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar