HAVANA, Dua perusahaan menandatangani sebuah kesepakatan, Kamis (5/1/2017) di Havana, Kuba, ekspor perdana dari Kuba ke Amerika Serikat setelah terputus selama lebih dari separuh abad.
Kantor berita Agence France-Presse, Jumat (6/1/2017), melaporkan, ekspor tersebut yaitu bagian lanjutan dari normalisasi paling bersejarah dalam hubungan kedua negara, yg sudah dimulai kembali secara resmi Desember 2014.
Perusahaan Kuba, CubaExport, menandatangani kesepakatan buat menjual arang kepada perusahaan AS, Coabana Trading, senilai 420 dollar (setara Rp 5,6 juta) per ton.
Informasi itu dirilis oleh surat kabar resmi negara komunis tersebut, harian Granma, Kamis kemarin.
Sekalipun embargo perdagangan yg sudah berjalan hampir 55 tahun oleh AS masih berlaku, ekspor perdana ini dikecualikan oleh Presiden Barack Obama bagi menandai akhir masa jabatannya.
Ekspor perdana Kuba itu yaitu sebuah langkah utama dalam upaya normalisasi secara bertahap yg dikerjakan Obama dan Presiden Kuba Raul Castro sejak akhir 2014.
Menyusul penandatangani kesepakatan ekspor, perusahaan Kuba mulai langsung melakukan pengapalan pertama 40 ton "marabu", arang nabati bagi pembakaran, arang dari pohon kayu lokal Afrika. Situs internal Granma menyebutkan, pengiriman “marabu” akan dikerjakan pada 18 Januari.
Kongres AS yg didominasi politisi Partai Republik tak bersedia mencabut total embargo perdagangan buat Kuba, yg pemerintahnya dicap diktator oleh para kritikus.
Obama, yg mulai menyerahkan jabatannya kepada Donald Trump pada 20 Januari ini, berhasil meringankan pembatasan perdagangan buat memungkinkan produk-produk tertentu dari koperasi peternakan swasta Kuba bagi melakukan ekspor ke AS.
"Ini adalah kesepakatan berjangkauan luas buat hubungan antara kedua negara," kata Presiden Coabana Trading, Scott Gilbert, kepada wartawan setelah penandatanganan kesepakatan di Havana.
CubaExport mulai mengirim antara 40.000 dan 80.000 ton arang nabati per tahun, sebagian besar ke Eropa, kata Granma.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar