SEOUL, - Lembaga survei Gallup Korea yg berbasis di Seoul mengungkapkan, cuma lima persen warga Korea Selatan yg masih mengingingkan Park Geun-hye sebagai presiden.
Dalam rilis hasil survei pada Jumat (9/12/2016), angka ini naik tipis dari minggu dulu yg cuma 4 persen di ketika Park menghadapi kemungkinan pemakzulan.
Survei itu juga menunjukkan, sebanyak 81 persen responden mendukung parlemen bagi memakzulkan Park.
Sementara itu, di gedung parlemen Korea Selatan, para politisi siap buat melakukan pemungutan suara buat memuluskan rencana pemakzulan Presiden Park.
ika parlemen sepakat bagi memakzulkan Park, maka hari ini mulai menjadi hari terakhir dia duduk di kursi kepresidenan.
Jika Park dicopot dari jabatannya, maka roda pemerintahan mulai diserahkan kepada perdana menteri sembari menunggu datangnya pemilu.
Namun, seandainya dimakzulkan, Park masih boleh menyandang gelar presiden hingga enam bulan mendatang hingga Mahkamah Konstitusi meratifikasi pemakzulan itu.
Jika Mahkamah Konstitusi Korea Selatan meratifikasi keputusan parlemen, maka ketika itulah secara resmi jabatan Park sebagai presiden berakhir.
Apapun hasil pemungutan suara di parlemen, tetap saja skandal ini yaitu kejatuhan yg sangat telak buat Park Geun-hye.
Apalagi dia memenangkan pemilihan presiden sebagai kandidat yg tidak pernah terlibat dalam masalah korupsi.
Dia juga menyatakan tidak berutang kepada siapapun dan mendeklarasikan dirinya cuma "menikahi" negara.
Kini Park menghadapi aib terburuk dalam karier politiknya sebagai presiden Korea Selatan pertama yg dipecat dari jabatannya.
Pekan lalu, usulan pemakzulan dimasukkan dengan 171 tanda tangan dari para anggota parlemen independen dan oposisi telah terkumpul sebagai bentuk dukungan.
Para penentang Park ini cuma kekurangan 29 tanda tangan buat mencapai kuota beberapa pertiga kursi parlemen.
Lolosnya usulan pemakzulan ini sangat bergantung pada dukungan faksi anti-Park dari partai berkuasa Saenuri.
Sebelumnya, lebih dari 30 anggota parlemen dari Partai Saenuri kelihatan kerap berubah posisi tapi kini mereka kelihatan mantap ingin menyingkirkan Park.
Keinginan parlemen buat memakzulkan Park semakin kencang setelah jutaan warga Korsel turun ke jalanan Seoul dan dua kota yang lain dalam dua minggu terakhir.
Skandal yg menjerat Park dan melumpuhkan pemerintahannya terfokus pada persahabatannya dengan sang kawan lama, Choi Soon-sil.
Choi dituduh kerap ikut campur dalam urusan kenegaraan dan memakai koneksinya di Gedung Biru, kantor presiden, buat memaksa sejumlah konglomerat mendonasikan uang sebsar 70 juta dolar AS ke beberapa yayasan yg dikelolanya.
Skandal ini membuat Park menjadi presiden pertama Korea Selatan yg dinyatakan terlibat dalam masalah korupsi oleh kejaksaan.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar