PALANGKA RAYA, - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan semua Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di wilayah di Indonesia tak melakukan pungutan liar (Pungli) terkait pengurusan sertifikasi tanah punya masyarakat.
"Untuk urusan sertifikat, aku ingin mengingatkan lagi bahwa jangan sampai ada yg minta-minta, pungutan liar, pungi buat urusan sertifikat," kata Presiden di Palangka Raya, Rabu (21/12/2016), seperti dikutip Antara.
Dia juga berpesan kepada segala Kantor Pertanahan agar bisa melayani masyarakat dengan baik dan cepat sesuai peraturan yg berlaku.
"Tidak boleh ada pungutan liar. Bahwa sekarang telah ada saber pungli. Yang telah ditangkap telah banyak. Jangan ada yg nambah lagi," kata Presiden.
"Saya titip kepada semua kantor BPN agar melayani masyarakat sebaik-baiknya dan dengan cepat. Awas, kalau masih ada yg minta-minta pungli," tambah Jokowi.
Presiden Jokowi yg didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan sudah meninggalkan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah pada sekira Pukul 07.00 WIB.
Berangkat dari Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, memakai pesawat kepresidenan, rombongan dijadwalkan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Pada Selasa (20/12/2016), dalam acara puncak puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2016, sertifikat tanah Badan Pertanahan Nasional diberikan kepada 1.700 warga Provisi Kalimantan Tengah.
"Jangan sampai sertifikatnya hilang karena tak dapat mengembalikan atau mengangsur kredit di bank. Dihitung betulr-betul. Jangan gadaikan sertifikat buat membeli kendaraan, tetapi hal-hal yg produktif," kata Jokowi.
Kompas TV Dugaan Pungli BrotosenoSource : nasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar