NEW YORK, Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyepakati rancangan resolusi yg ditujukan bagi memastikan, para pejabat PBB bisa memantau evakuasi warga Aleppo, Suriah.
Para diplomat, setelah bernegosiasi selama dua jam, mengatakan, DK PBB juga mulai mengumpulkan suara buat ketentuan itu di markas DK PBB di New York, Senin (19/12/2016), sebagaimana dilaporkan Reuters.
DK PBB sebelumnya dijadwalkan mengumpulkan suara pada Minggu terhadap rancangan yg diajukan Perancis tersebut, namun Rusia, sekutu Suriah, mengeluarkan pernyataan lain.
Rusia mengangkat kekhawatiran terkait pengiriman para pejabat PBB yg belum bersiap buat memantau perlindungan warga yg masih berada di Aleppo timur yg diduduki oposisi, yg sudah dikepung selama bertahun-tahun.
Kegiatan evakuasi itu terhenti pada Jumat dahulu setelah adanya permintaan dari pasukan pro-pemerintah yg meminta orang-orang dikeluarkan dari beberapa desa yg dikepung pihak oposisi.
Pelaku bersenjata membakar lima unit bus yg mulai digunakan dalam evakuasi itu dekat Idlib pada Minggu (18/12/2016), menahan kesepakatan baru buat mengizinkan ribuan orang meninggalkan Aleppo timur.
Duta Besar Perancis buat PBB, Francois Delattre, menyampaikan pernyataan kompromi itu didasarkan oleh rancangan yg diajukan oleh Perancis dan menjelaskan bahwa pemungutan suaranya ditunda hingga Senin (19/12/2016) dikarenakan "betapa pentingnya pernyataan itu, dua dari kita lebih memilih buat melaporkan kembali ke ibu kota".
Rancangan kesepakatan yg baru meminta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon "mengambil langkah mendesak buat membuat pengaturan, termasuk pengaturan keamanan dalam konsultasi dengan para pihak yg terlibat, buat mengizinkan pengamatan oleh PBB dan sejumlah institusiyang relevan bagi keselamatan para warga, di dalam wilayah timur kota Aleppo".
Duta Besar AS bagi PBB Samantha Power, menyampaikan kepada para wartawan bahwa dewan diperkirakan mulai "mengumpulkan suara buat pernyataan ini" pada pukul 09.00 (21.00 WIB).
Duta Besar Rusia Vitaly Churkin menyampaikan kepada para wartawan, "Saya rasa kita memiliki pernyataan yg baik".
Churkin sebelumnya mengatakan, pada Minggu, bahwa Rusia mulai memakai hak vetonya terhadap rancangan awal dari Perancis, yg dia sebut sebagai "bencana".
Rusia, yg memberikan bantuan militer kepada pasukan Presiden Suriah Bashar Al Assad, sudah memakai hak vetonya terhadap enam resolusi Dewan Keamanan terhadap Suriah sejak perang itu dimulai Maret 2011.
China bergabung dengan Moskow dalam memveto lima resolusi.
Rancangan resolusi yg mulai dikerjakan pemungutan suaranya meminta PBB dan para institusi lainnya "untuk melakukan pengawasan yg memadai, netral dan pemantauan segera terhadap proses evakuasi dari Aleppo timur dan wilayah-wilayah lainnya di kota itu".
Rancangan itu juga "menuntut segala pihak bagi memberikan akses yg aman, segera dan bebas halangan buat pengawasan itu".
Ban mulai melaporkan kembali pemberlakuan resolusi itu setelah diberlakukan selama lima hari, rancangan menyebutkan.
Sebuah tindakan keras yg dikerjakan oleh Assad terhadap para demonstran pro-demokrasi 2011 dahulu menyebabkan terjadinya perang saudara, dan para militan ISIS memanfaatkan kekacauan yg ada bagi menduduki sejumlah wilayah di Suriah dan Irak.
Setengah dari 22 juta jiwa penduduk Suriah melarikan diri dan lebih dari 400.000 orang tewas.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar