WASHINGTON DC, Komunitas diaspora Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat, sudah menggelar aksi bersama bertajuk “Aksi Nusantara Bersatu”.
Melalui aksi itu mereka mengirim pesan ke Tanah Air bahwa persatuan dalam keberagaman di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati.
“Kami benar-benar ingin mengirim pesan damai bagi Indonesia,” kata Joe Wahyudi, salah sesuatu penyelenggara aksi lewat per telepon dari Washington DC, Selasa (13/12/2016) pagi WIB.
Joe mengatakan, aksi digelar di depan Gedung Capitol di Washington DC pada Minggu (11/12/2016) pukul 12.00 waktu setempat di bawah udara dingin tiga derajat Celcius.
Menurut Joe, aksi diwakili 40 warga diaspora yg tergabung dalam barisan Relawan NKRI.
Peserta membawa antara yang lain bendera Merah Putih, dan poster-poster bertuliskan ‘damai itu indah’, ‘perbedaan itu rahmat’, dan ‘Bhineka Tunggal Ika’ sambil menyanyikan lagu-lagu patriot kebangsaan.
“Aksi ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan oleh disapora Indonesia di Washington DC terhadap pemerintah Indonesia, dan penegasan unity in diversity, Bhinneka Tunggal Ika,” kata Joe.
Kegiatan itu diawali dengan hening cipta dan doa bersama buat para korban gempa Aceh dengan menggelar poster Pray for Aceh dan Peace and Love.
Menurut Joe, masih ada ratusan diaspora yg ingin hadir dalam aksi tapi mereka mengabarkan ketidakhadiran karena tidak tahan suhu dingin. Namun, mereka mendukung aksi itu.
Davis Lasut bagi Kompas.com Komunitas diaspora Indonesia di Washignton DC, AS, menggelar "Aksi Bela Nusantara" pada Minggu (11/12/2016), sambil membawa bendera Merah Putih dan poster bertuliskan berbagai pesan.Diana Daulima, salah sesuatu diaspora Indonesia yg hadir dalam aksi mengatakan, komunitas diaspora mengirim pesan perdamaian dan persatuan dalam keberagaman setelah melihat kegaduan yg terjadi belakangan ini di Tanah Air.
Diana dan Joe yg berbicara secara terpisah mengatakan, situasi yg berkembang di Tanah Air kurang kondusif terutama terkait dengan kegiatan politik, yakni Pemilihan Kepala Daerah.
Joe mengharapkan, masyarakat di Tanah Air agar tak terpengaruh oleh kampanye politisi tak bermoral. Marilah memilih sosok yg merakyat dengan integritas moral yg tinggi.
Warga diaspora menilai, sosok Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yaitu agen-agen perubahan moral menuju bangsa yg lebih maju dan lebih baik.
Dalam masa kepemimpinan mereka, kata Joe, warga diaspora melihat adanya kemajuan yg siginifikan, baik secara fisik (pembangun infrastruktur) dan pembangun mental atau moral.
Pelayanan kesehatan dan juga sektor pendidikan semakin maju, kata Joe.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar