CEO Twitter Minta Saran, Snowden Malah Singgung Facebook

Posted by rarirureo on 12/14/2016

CEO Twitter Minta Saran, Snowden Malah Singgung Facebook

- Buat Edward Snowden, sang pembocor dokumen dinas intel Amerika Serikat NSA yg kini mengasingkan diri di Moscow, Rusia, Twitter adalah salah sesuatu sarana buat berkomunikasi dengan dunia.

Awal pekan ini dia berbincang dengan CEO Twitter Jack Dorsey sebagai bagian dari kampanye Pardon Snowden. Dalam percakapan yg disiarkan pangsung via Periscope itu, Dorsey sempat meminta saran kepada Snowden soal cara "memperbaiki" Twitter.

“Apa yg Anda harapkan dari kami? Apa yg ingin Anda tingkatkan?” tanya Dorsey. Snowden pun menjawab dengan dua saran.

Pertama, dia memuji langkah Twitter pada September lalu, di mana pencantuman foto, gambar GIF, video, polling, dan kutipan tweet dibuat tak lagi mengurangi jatah karakter dalam kicauan sebanyak 140.

Kedua, dia menganjurkan agar Twitter meniru Facebook dalam hal menjaga pengguna agar tetap berada di aplikasi Twitter ketika mengklik tautan menuju situs web luar.

“Orang-orang tidak suka melihat tampilan window berubah (dari Twitter ke website luar),” kata Snowden, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Quartz, Rabu (14/12/2016).

Facebook diketahui memiliki fitur bernama Instant Articles yg dapat membuka situs web luar dari dalam aplikasi Facebook, tanpa mengalihkan pengguna ke website luar dimaksud. Snowden menginginkan agar Twitter memiliki kemampuan semacam ini.

Fitur Facebook yang lain yg juga diinginkan Snowden di Twitter adalah kemampuan buat mengedit posting setelah diunggah. Seperti Facebook pula, dia menyarankan agar Twitter nenambah tag berbunyi “edited” buat memamerkan kicauan yg diubah setelah terunggah, sementara versi aslinya masih dapat dilihat.

Selebriti Kim Kardashian dahulu pernah meminta fitur serupa secara segera ke Dorsey via e-mail. Namun Twitter menolak dengan alasan sebuah tweet mesti konsisten dan tak berubah karena berpotensi disebarkan orang kemana-mana, misalnya lewat fitur embed dan retweet.

“Anda tentu tidak mau me-retweet sebuah kicauan… dulu tiba-tiba isinya berubah,” kata mantan kepala produk Twitter, Kevin Weil, suatu saat di Oktober 2015.

Terakhir, setelah diskusi dengan Dorsey berakhir, Snowden tiba-tiba teringat satu dan mengunggah saran berikutnya melalui sebuah tweet. Kali ini dia menyarankan Twitter agar meniru fitur Snapchat, berupa pesan direct message (DM) ang dapat menghilang.

“Satu lagi, @jack, bagaimana dengan DM rahasia yg dapat menghilang setelah dibaca?” kata Snowden, sesuai dengan reputasinya yg erat dengan dunia spionase.

Percakapan antara Snowden dan Dorsey dapat disimak dalam rekaman video Periscope di tautan berikut.


Source : tekno.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 21.00

0 komentar:

Posting Komentar