Melihat Toko Rempah "Premium" Milik Wanita Surabaya di San Francisco

Posted by rarirureo on 4/03/2017

Melihat Toko Rempah "Premium" Milik Wanita Surabaya di San Francisco

SAN FRANCISCO, - Didirikan tahun 2003, Le Sanctuaire adalah toko rempah rempah berkualitas tinggi punya keluarga Fany Setiyo, diaspora Indonesia yang berasal Surabaya.

"Kenapa kami berbeda dengan orang lain, rempah-rempahnya? Sebab kalian main di kualitas. Kalau chef-chef yg telah kenal kita, rempah kami pasti disebut premium," kata Fany.

Selain kualitas, rempah-rempah yg Fany jual bernilai tinggi, karena didapatkan dari berbagai belahan dunia.

Contohnya adalah biji lada kubeb yang berasal Jawa Tengah dan vanila dari Tahiti.

Le Sanctuaire membeli rempah-rempah segera dari petani di berbagai negara-negara tersebut.

Sejak tahun 2010, Le Sanctuaire pindah dari Santa Monica ke San Francisco. Kini, di tempat itu juga ditawarkan buku, dan peralatan masak kelas tinggi.

"Kita mau toko kami menjadi tempat di mana chef mendapat inspirasi satu yg menarik dan baru," kata Fany.

"Jadi kalian mau chef ke tempat kami bukan tambah stres, tetapi senang buat menemukan barang-barang baru, alat-alat baru, piring baru, buku baru dan semua jenis lainnya," ujar dia.

Toko rempah-rempah ini juga akan melebar ke pasar ritel dengan harga lebih terjangkau. Kisaran harganya 9-13 dolar AS, atau Rp 120.000-400.000.

Salah sesuatu pelanggan Le Sanctuaire adalah Kirimachi Ramen, restoran ramen punya Leo Gondokusumo, yg juga adalah diaspora Indonesia di San Francisco.

Baca: Kirimachi Ramen, Restoran Milik WNI yg Sukses di San Francisco

"Menurut saya, (rempah-rempah Le Sanctuaire) adalah bahan terbagus yg kalian dapat dapatkan," ujar Leo.

"Jadinya, aku tak main-main bagi bahan seperti itu. Kebetulan kalian ketemu Fany dan dia juga produknya bagus-bagus. Kebetulan pas dengan sup kita, jadi kami pakai," kata Leo lagi.

Ke depannya, Fany mengaku ingin memperkenalkan lebih banyak lagi rempah dan bumbu yang berasal Indonesia.

"Tentu ada banyak rasa yg dari Indonesia perlu dikenalkan ke dunia, tetapi kalian mau melakukan itu dengan benar," kata Fany menutup wawancara dengan VOA Indonesia.


Source : internasional.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 11.00

0 komentar:

Posting Komentar