4 Cerita Warga Bertemu Langsung Ular Piton di Sulawesi Barat

Posted by rarirureo on 4/02/2017

4 Cerita Warga Bertemu Langsung Ular Piton di Sulawesi Barat

- Jauh sebelum peristiwa ular piton sepanjang 7 meter menelan seorang petani sawit di Desa Salubiro, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, puluhan ekor ular piton berukuran besar lainnya juga kerap ditemukan warga di seantero Provinsi Sulawesi Barat.

Provinsi ini memang kerap disebut sebagai sarang ular piton. Data Konservasi Sumber Daya Alam Polisi Hutan Sulawesi Barat memamerkan bahwa Sulawesi Barat yaitu salah sesuatu wilayah habitat ular piton terbesar di Indonesia.

"Memang di Sulbar banyak apalagi wilayah Mamuju, bahkan Sulbar memiliki kuota perdagangan sekitar 1.000 per tahun khusus ular sanca atau piton," ucap petugas Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Polisi Kehutanan (Polhut) Resort Mamuju, Hardi, Rabu (29/3/2017).

(Baca selengkapnya: Sulawesi Barat Disebut Sarang Ular Piton, 1.000 Ekor Diperdagangkan Tiap Tahun)

Dia mengungkapkan, Desa Salubiro, Baca juga: Kasus Piton di Sulawesi, Bagaimana Ceritanya Bisa Memangsa Petani?)

Berikut empat catatan kemunculan ular piton di sekitar permukiman warga di Sulawesi Barat:

Awal Januari 2010

Warga Desa Onang, Kecamatan Tubo, Kabupaten Majene, misalnya, dihebohkan dengan munculnya seekor ular piton raksasa yg memangsa kambing ternak punya warga. ular piton sepanjang mencapai 7,5 meter ini diduga kelaparan hingga mencari mangsa ke permukiman penduduk.

Ular tersebut pun dibunuh warga dengan memakai bambu runcing dan parang panjang karena khawatir memangsa manusia, terutama anak-anak. Warga mengaku kaget karena sebelumnya tidak pernah melihat ular piton sepanjang 7,5 meter.

Mantan Bupati Majene, Kalma Katta, yg kebetulan melintas di kawasan tersebut juga ikut terkejut dengan ular piton berukuran besar yg tak pernah dilihatnya sebelumnya. Saat itu, ular piton baru saja dibunuh warga karena kerap memangsa ternak. Dia dulu meminta bangkai ular piton itu dibawa buat kepentingan penelitian terkait satwa ular.

“Saya sendiri baru kali ini melihat piton sepanjang ini. Saya telah minta diawetkan siapa tahu nanti bermanfaat bagi kepentingan penelitian satwa liar,” tutur Kalma.


Source : regional.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 13.00

0 komentar:

Posting Komentar