JAKARTA, Kapal pesiar Inggris bernama Caledonian Sky terpantau telah berada di perairan Filipina, ketika ini.
Kapal itu pada 4 Maret 2017 lalu, merusak 1.600 meter persegi terumbu karang warna-warni di perairan Raja Ampat, Papua.
"Betul, kapalnya telah lepas, telah jalan ke (perairan) Filipina," ujar Menteri lingkungan hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (13/3/2017).
(baca: Kapal Inggris Rusak 1.600 Meter Persegi Terumbu Karang Raja Ampat)
Meski demikian, tim Penegakkan Hukum Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan telah mendapatkan keterangan rinci terkait kapal Caledonian Sky itu.
Saat ini, kementeriannya bersama tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sedang meneliti aspek hukum peristiwa rusaknya terumbu karang itu.
Siti belum mampu berbicara tentang apa ancaman hukuman atas rusaknya terumbu karang.
"Yang telah pernah terjadi kan pencemaran minyak lepas. Kalau itu biasanya penggantian lingkungan saja. Tapi ini karena merusak, indikasi unsur pidananya ada, tetapi nanti kalian pelajari dulu," ujar dia.
Peristiwa kapal pesiar Caledonian Sky berpenumpang 102 orang menerabas terumbu karang di Raja Ampat terjadi pada 4 Maret 2017 lalu.
Kapal Caledonian Sky hendak mengantarkan wisatawan melakukan pengamatan burung di Waigeo.
Entah apa penyebabnya, kapal Caledonian Sky terjebak di perairan dangkal. Tapi, boat menarik kapal Caledonian Sky pada ketika air belum pasang sehingga merusak terumbu karang di bawahnya.
Catatan Pusat Penelitian Sumber Daya Laut Universitas Papua, kawasan terumbu karang itu terdapat 8 genus terumbu karang. Di antaranya acropora, porites, montipora dan stylophora.
Source : nasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar