JAKARTA, - Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Fadhil menjelaskan, pihaknya masih melakukan ujicoba pemakaian jembatan penyeberangan orang (JPO) Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ujicoba itu yg membuat penumpukan antrean di JPO tersebut.
Fadhil mengatakan, dengan ujicoba itu, pihaknya ingin mempelajari perilaku penumpang di stasiun agar menjadi eveluasi PT KCJ dalam pengoperasian JPO tersebut.
"Jadi sebetulnya bicara penumpukkan, biasa karena masih ujicoba. Penumpang juga harus membiasakan diri dengan perubahan-perubahan yg dilakukan. Its oke lah no problem," ujar Fadhil kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (12/3/2017).
Fadhil menjelaskan, dioperasikannya JPO tersebut bertujuan agar tidak ada lagi penumpang yg melintasi rel kereta saat hendak berganti peron. Selain itu, JPO itu juga dibangun buat menolong PT KCJ dalam pengerjaan penyambungan peron 2 dan 3.
Para penumpang dialihkan buat menaiki JPO agar pembangunan di peron itu dapat diselesaikan. Terkait sejumlah fasilitas pendukung seperti eskalator yg belum berfungsi optimal, Fadhil menyampaikan mulai langsung membenahinya.
/ GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana jembatan penyeberangan orang (JPO) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2017). JPO tersebut guna mempermudah akses pejalan kaki dari stasiun dan dibutuhkan bagi mengurai kemacetan yg terus terjadi di pintu keluar Stasiun Tanah Abang.Sisi eskalator dan tangga, lanjut Fadhil, mulai di tutup memakai kaca agar lebih aman untuk penumpang. JPO Tanah Abang ditargerkan akan beroperasi maksimal pada April mendatang.
"Pembenahan yg kita lakukan pasti menimbulkan konsekuensi, perubahan flow. Kami targetkan Stasiun Tanah Abang enggak ada crossing di bawah, segala peronnya tinggi. Makanya kita naikkan ke atas," ujar Fadhil. (Baca: JPO Stasiun Tanah Abang yg Justru Membuat Penumpukan Penumpang)
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Stasiun Tanah Abang akan dioperasikan Jumat (10/3/2017). Dengan dioperasikannya JPO tersebut maka telah tak ada lagi penumpang yg melintasi jalur rel ketika mulai berpindah peron.
JPO dengan panjang 60 meter dan lebar 6 meter ini dilengkapi dengan tiga tangga manual dan enam eskalator. Pada sisi kanan dan kiri JPO juga dipasang kaca.
Saat Kompas.com mendatangi JPO tersebut, tampak JPO masih belum beroperasi optimal. Ini kelihatan dari eskalator dan tangga manual buat menuju dan dari peron beberapa dan tiga.
Dari beberapa eskalator, sesuatu di antaranya mati dan tangga manual pun belum berfungsi. Alhasil, warga pun menumpuk.
Source : megapolitan.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar