BANDUNG, Dampak aksi mogok massal dan unjuk rasa pengemudi angkutan kota (angkot) se-Kota Bandung pada Kamis (9/3/2017) membuat warga yg biasa memanfaatkan jasa angkot bagi berangkat kerja telantar.
Dari pantauan Kompas.com di Jalan PHH Mustopha, banyak warga yg masih menunggu di pinggir jalan. Mereka yg telantar akhirnya diangkut dengan truk angkutan polisi yg hilir mudik di jalan tersebut.
Kepala Polrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, pihaknya memang mengoperasikan sejumlah kendaraan bagi menolong masyarakat yg telantar akibat aksi unjuk rasa sopir angkot.
"Ada bantuan angkutan dari polisi. Brimob 10 truk, TNI 10 truk dan Polda Jawa Barat 10 truk. Tersebar di titik titik sesuai rute agar masyarakat tak dirugikan," kata Hendro di Bandung, Kamis pagi.
Hendro mengimbau agar para peserta aksi unjuk rasa tertib dan tak melakukan tindakan-tindakan anarkistis.
"Bahwa kemerdekaan mengatakan pendapat telah diatur dalam undang-undang dan kewajiban polisi mengamankan. Dalam mengatakan pendapat tak boleh anarkis," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Bandung mulai menerjunkan 1.765 personel bagi mengamankan jalannya aksi unjuk rasa dan mogok massal pengemudi angkutan kota (angkot) di Kota Bandung.
"Rencana pengamanan kalian lakukan di titik kumpul yg diindentifikasi ada16 titik kumpul seperti Ciroyom, Terminal Cicaheum, Terminal Leuwipanjang, Bandara Husein, Sastranegara, Cibereum, ITC Kebonkalapa, Pasirkoja, Terminal Antapani hingga Bunderan Cibiru," kata Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, Rabu (8/3/2017).
Sementar Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung AKBP Asep Pujiyono mengimbau kepada orangtua siswa agar meluangkan waktu bagi mengantarkan anaknya ke sekolah.
"Orangtua sempatkan antar anaknya ke sekolah, apalagi yg sedang ujian agar tak terlambat. Untuk pengemudi angkutan online jangan ada yg beroperasi biar aman. Kalau masih beroperasi cari persoalan namanya," sebutnya.
Baca: Angkot Bandung Akan Mogok, Warga Disarankan Naik Bus
Kompas TV Bentrokan terjadi dalam unjuk rasa anti-ojek online di Tangerang, Banten. Tidak terima di-sweeping sopir angkutan kota, pengemudi ojek online balik merusak angkot. Mereka yg berjaket ojek online ini marah setelah di-sweeping sopir angkutan kota. Setidaknya, ada empat angkutan umum yg rusak dalam kejadian ini. Seorang sopir juga jempat dianiaya sejumlah orang.Source : regional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar