Ada Sekolah Khusus untuk PSK di Kendal

KENDAL, - Sekolah di lokalisasi prostitusi Alas Karet (Alaska ) Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, ini tak seperti sekolah yang lain pada umumnya.

Selain tempat belajar yg sangat sederhana, segala siswanya adalah pekerja seks komersial (PSK). Sekolah itu buka setiap pekan sekali. Pengajarnya berasal dari relawan kesehatan, dokter dan perajin.

Baca juga: 5 Wanita dan 4 Waria Terjaring Razia Satpol PP karena Jadi PSK

Pengurus lokalisasi Alaska, Bejo, menjelaskan, sekolah bagi penghuni lokalisasi prostitusi ini telah berdiri sejak tahun 2013. Pendirinya adalah pengurus lokalisasi dan LSM Gra Metra. Awalnya, materi yg diajarkan bagi peserta didik adalah kesehatan dan bahaya virus HIV/AIDS.

“Tapi kemudian berkembang. Hal ini disebabkan banyak relawan yg mau menyumbangkan ilmunya," kata Bejo, Minggu (26/3/2017).

Bejo menambahkan,

Salah sesuatu relawan dari Forum Komunikasi Peduli Batang (FKPB), Sunarti, mengaku selain Alaska, sebenarnya sekolah PSK juga didirikan di lokalisasi prostitusi Gambir Langu (Gbl) Kaliwungu, Kendal. Namun, saat ditinggalkan oleh LSM Gra Metra, sekolah itu mati suri.

“Kalau di Alaska, selalu berlanjut karena pengurusnya aktif mencari pengisi materi atau gurunya," kata Sunarti.

Sunarti mengaku dirinya mulai melakukan pendekatan dengan pengurus lokalisasi prostitusi Gbl supaya dapat mngaktifkan kembali sekolah bagi PSK.

“Tiap hari Rabu, di Gbl ada pemeriksaan rutin kesehatan PSK. Nanti mulai kita manfaatkan buat sekalian pemberian materi,” ujarnya.

Baca juga: Tawarkan PSK lewat Media Sosial, Mucikari Prostitusi "Online" Ditangkap

Senada dengan Sunarti, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Agus, mengaku mati surinya sekolah PSK di Gbl setelah ditinggal oleh LSM Gra Metra. Ia berharap, relawan dari FKPB mampu mengaktifkan kembali sekolah tersebut karena sangat bermanfaat.

“Kan penghuni Gbl dapat mendapat tambahan ilmu. Mulai dari ilmu kesehatan, hukum, kerajinan dan sebagainya,” tambahnya.

Ia menjelaskan, jumlah PSK di Gbl Kaliwungu ada sekitar 200 orang. Mereka tak cuma dari Kendal, tapi juga dari luar daerah.

“Kalau lokalisasi Gbl ini terbagi menjadi 2, yakni Semarang dan Kaliwungu, Kendal. Sebab, letaknya di batas kota,” ujarnya.

Source : regional.kompas.com