NUNUKAN, - Pemerintah pusat diminta langsung memberikan subsidi buat warga perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yg kesulitan mendapatkan kartu tanda penduduk.
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Asnawi Arbain, menyampaikan bahwa masih banyak warga perbatasan di Kecamatan Lumbis Ogong dan kecamatan yang lain di wilayah perbatasan yg kesulitan mendapatkan KTP.
Salah sesuatu penyebabnya adalah ongkos transportasi yg mahal menuju pusat Kabupaten Nunukan.
Warga tak dipungut biaya ketika perekaman data KTP. Namun, karena proses cetak KTP yg cuma mampu dikerjakan di Kantor Disdukcapil Nunukan, warga perbatasan harus menempuh perjalanan jauh menuju kota bagi mendapatkan KTP.
"Mereka mau membuat KTP Indonesia itu karena kecintaan kepada Indonesia. Ini harus dibantu, kalau perlu ada subsidi," kata Asnawi, Selasa (14/2/2017).
Menurut Asnawi, pemerintah pusat harus mampu memberikan skema subsidi untuk warga perbatasan yg selama ini kesulitan mendapatkan KTP.
Kepemilikan identitas kependudukan di wilayah perbatasan sangat utama bagi menjaga kedaulatan wilayah perbatasan.
Jika masyaralat perbatasan begitu gampang mendapatkan kartu identitas dari Malaysia, pemerintah pusat seharusnya memberi kemudahan kepada warga perbatasan yg sudah berinisiatif mengurus KTP.
"Bentuk subsidi dapat peralatan cetak KTP diangkut ke wilayah perbatasan. Cinta warga perbatasan jangan sampai bertepuk sebelah tangan," ujarnya.
Kepala Desa Kalambuku Pelipus mengatakan, meskipun jumlah warga yg melakukan perekaman KTP elektronik sudah mencapai 95 persen, namun warga yg memiliki KTP baru 30 persen. Hal itu terjadi karena mahalnya ongkos menuju pusat kabupaten buat mengurus KTP.
Sebagian besar warga memenang KTP Malaysia. Dengan memiliki KTP Malaysia, warga perbatasan mampu mendapatkan berbagai tunjangan kesehatan dan pendidikan. Bahkan, janda dan duda di wilayah perbatasan yg memiliki KTP Malaysia juga mendapat tunjangan khusus.
"Warga aku 199 jiwa, tetapi baru 30 persen yg ber-KTP Indonesia. Sisanya memiliki KTP Malaysia 70 persen," kata Pelipus.
Source : regional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar