Spesialis Anak: Orangtua yang Suka Anak Pasif Itu Malas

Posted by rarirureo on 2/01/2017

Spesialis Anak: Orangtua yg Suka Anak Pasif Itu Malas

- Tidak sedikit orangtua di Indonesia yg mengeluhkan anak yg aktif dan memuji anak yg pendiam. Namun, seorang spesialis perkembangan anak, dr Markus Danusantoso, SpA, tak menyetujui hal ini.

“(Pemikiran) itu bagi orangtua yg malas,” ujarnya dalam acara peluncuran kampanye Time to Learn & Play oleh ELC dua waktu lalu.

Dia melanjutkan, orangtua yg malas lebih suka anaknya diam saja. Sebaliknya, orangtua yg kreatif mulai semakin senang saat anaknya semakin mampu melakukan banyak hal.

Kendati demikian, dr Markus juga mengingatkan orangtua bagi berhati-hati dengan anak yg cerewet.

“Kalau cerewetnya terarah ya bagus. Namun, kalau anaknya aktif menurut kemauannya sendiri dan tak mampu diomongin yaanak tersebut harus diperiksakan ke spesialis anak,” katanya.

Hal ini karena semakin bertambahnya usia, seorang anak seharusnya semakin dapat mendengarkan orangtuanya.

“Jadi artinya, kalau anak aktif gerak itu bagus kalau dia mampu mengerti keadaan lingkungannya,” ucapnya.

Dokter Markus dulu menambahkan bahwa sejak usia tiga bulan sekalipun, anak-anak seharusnya telah dapat mengerti kapan dia harus diam.

“Dia dapat mengerti loh kalau dengar suara mamanya marah-marah dan melihat saudara-saudaranya diam bahwa kalau dengar suara mamanya begini, maka dia harus ikut diam,” jelas dr Markus.

Seorang anak mulai belajar dari pengalaman. Jadi, saat anak telah diajari sejak kecil bagi berhenti berbicara atau menangis saat orangtua mengucapkan kata “diam”, maka dia mulai segera mengerti tanpa perlu dimarahi terlebih dahulu.

Namun, dr Markus juga mengingatkan orangtua bagi tak mengajari anak dengan nada yg tinggi atau ancaman.

Bukannya mengerti, anak justru mulai merasa ketakutan dan hal tersebut sangat dilarang oleh spesialis perkembangan anak ini.


Source : female.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 17.30

0 komentar:

Posting Komentar