- Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat yg baru, Letnan Jenderal HR McMaster, ternyata memiliki pandangan yg berbeda dengan para penasihat Presiden Donald Trump lainnya.
Pandangan yg berbeda itu terkait pemahaman McMaster yg membedakan antara teroris dan umat Islam.
Dalam sebuah kesempatan berbicara di depan angota Dewan Keamanan Nasional, McMaster menyebut penggunaan kata "terorisme Islam radikal" kontra-produktif.
Sebab, seperti diberitakan harian New York Times, dia menyebut, tindakan terorisme adalah perbuatan yg tak Islami.
McMaster mengatakan, terorisme justru merusak Islam.
Ucapan McMaster itu kabarnya dikeluarkan Kamis (23/2/2017) lalu, dalam meeting pertamanya dengan seluruh staf. Kesaksian ini diungkapkan sebuah sumber yg menghadiri meeting tersebut.
Tentu, komentar McMaster ini bertentangan dengan ucapan yg tidak jarang dikeluarkan oleh Presiden Trump, dan juga pendahulu McMaster, Michael Flynn.
Flynn mengundurkan diri setelah memberi informasi yg kurang benar kepada para pejabat mengenai pembicaraan teleponnya dengan seorang diplomat Rusia.
Sementara itu, terkait perkataan McMaster, diperkirakan hal itu dapat menjadi tanda awal bagi menjauhkan Dewan Keamanan Nasional dari pandangan ideologis Flynn.
Kata-kata McMaster ini lebih sesuai dengan sikap mantan Presiden Amerika Barack Obama dan George W Bush.
Keduanya, dengan hati-hati memisahkan tindak terorisme dari agama Islam. AS pun membutuhkan negara-negara Islam sebagai sekutu bagi memerangi terorisme.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar