WASHINGTON DC, Pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, jelas mencerminkan ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam kepemimpinan Korut.
Mantan Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengungkapkan hal itu sebagaimana dilaporkan Voice of America (VOA), Jumat (25/2/2017).
"Itu benar-benar memperkuat kecurigaan kami tentang rezim di Korea Utara itu," kata Panetta setelah ditanya kesimpulan apa yg mulai diambil seandainya Pyongyang terbukti bertanggung jawab
"Dia jelas seseorang yg tak mulai segan-segan membunuh siapa saja yg tak menyenangkannya atau dicurigai mempunyai pendapat yg tak sejalan dengan kebijakannya sendiri," kata Panetta mengacu pada serangkaian pembersihan politik yg dikerjakan pemimpin Korut itu.
Kim Jong Nam (45) meninggal pada 13 Februari lalu, setelah diduga diracuni beberapa perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2, Malaysia.
Polisi Diraja Malaysia, Jumat (25/2/2017), mengatakan, racun yg digunakan bagi membunuh Jong Nam adalah VX, yg dilarang menurut Konvensi Senjata Kimia, yg tak ditandatangani oleh Korut.
Associated Press Mantan Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta (Foto: Dokumentasi)Dalam surat elektronik (e-mail) yg dikirim pada Jumat, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS menyampaikan kepada VOA, AS "selalu bersedia menolong mitranya dengan kerja sama penegakan hukum dalam konteks memerangi kejahatan transnasional dan mendukung aturan hukum.
Sementara penyelidikan masih berlangsung, polisi sudah menangkap beberapa perempuan dan sesuatu orang berkebangsaan Korut.
Mereka mencari tujuh warga Korut lainnya, termasuk seorang diplomat di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, bagi ditanyai.
Korea Selatan percaya pemimpin Korut, Kim Jong Un, memerintahkan pembunuhan saudaranya itu.
Korut sudah membantah bertanggung jawab, serta menuduh Korsel dan Malaysia bersekongkol buat menyalahkan kematian itu padanya.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar