PURWAKARTA, - Mantan terpidana teroris, Agus Marshal mengaku mengenal Yayat Cahdiyat, terduga teror bom panci di Bandung.
Dulu tahun 2008-2009, Yayat bersamanya di Pengajian Cikampek dan masuk ke grup Marshal yg dipimpinnya.
“Yayat itu lalu waktu sesuatu perkara pernah sesuatu tim. Terlibat jaringan Aceh di pelatihan militer di Janto, Aceh Besar. Kalau kelompoknya enggak tahu persis, tetapi sesuatu grup,” ujar Agus Marshal di Purwakarta, Selasa (28/2/2017).
Agus menjelaskan, ia dan Yayat terlibat dalam militer Aceh tahun 2009. Saat ia dan tiga orang anggotanya, Bebas Iriana, Yayat Cahdiyat, dan Enjang Sumantri, merampok bagi pendanaan pelatihan militer Aceh, mereka ditangkap.
Baca juga: Pelaku Teror Bom Bandung Pernah Tinggal di Purwakarta
Pada Maret 2010, Agus, Yayat dan kedua temannya merampok pemilik mobil Avanza di depan SPBU Kali Asin, Cikampek. Mereka divonis tiga tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
“Yayat awalnya sama kayak kami, teman nongkrong, teman pengajian di Cikampek. Guru ngajinya Pak Hiru Hidayat. Awalnya bukan di saya, dahulu masuk ke kelompok aku 2008-2009. Terlibat ke pelatihan (Aceh) tahun 2009,” ungkap lelaki asli Betawi ini menjelaskan.
Agus mengenal Yayat sebagai warga Purwakarta. Badannya gempal dan sulit diajak bicara pakai bahasa Sunda. Karena itu, ia kerap mengajaknya berbicara Bahasa Indonesia.
“Rumahnya (Yayat) tak tahu, karena kalau bertemu terus di luar. Secara umum, Yayat orangnya baik, dia pedagang di sekolah. Terakhir ketemu dengan Yayat pas info penangkapan perkara Aceh. Setelah itu, tak ada kontrak lagi,” tuturnya.
Kompas TV Teror bom di Bandung memperlihatkan belum usainya aksi terorisme di tanah air. Meski sejumlah upaya pencegahan sudah dilakukan, namun teror di tengah masyarakat tetap terjadi. Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto serta pengamat terorisme Al Chaidar mulai berbincang eksklusif tentang hal iniSource : regional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar