SURABAYA, - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan peristiwa bom panci di Bandung tak terkait rencana kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia. bom panci di Bandung kata dia cuma sebatas eksistensi kelompok teroris yg meminta polisi membebaskan tahanan teroris.
"Tidak ada laporan keterkaitan bom di Bandung dengan rencana kunjungan raja Arab Saudi ke Indonesia," kata Tito usai menjadi penguji disertasi Menpan RB, Asman Abnur di Kampus Universitas Airlangga Surabaya, Senin (27/2/2017).
Saat penyergapan di kantor kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo Kota Bandung tadi pagi, pelaku sempat berteriak-teriak meminta polisi membebaskan tahanan teroris.
"Kita kan memang milik puluhan tahanan teroris di Mako Brimob Kepala Dua, ada yg masih diperiksa, diadili, itu minta dibebaskan, aku pikir itu cuma eksistensi saja," tambahnya.
Kata Tito, polisi mengambil tindakan tegas setelah tiga kali upaya negosiasi gagal. Sempat terjadi tembak menembak di kantor kelurahan, sebelum akhirnya pelaku mampu dilumpuhkan.
Dari pelaku polisi mengamankan sangkur dan bahan peledak di tubuhnya. Pelaku tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Kompas TV Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, memaparkan kronologi ledakan dan pelumpuhan pelaku ledakan bom di Jalan Pandawa, Bandung. Diduga ada beberapa orang pelaku dan salah satunya kabur dengan memakai motor. Pelaku yg kabur ke Kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung, sempat membakar lantai beberapa dan melemparkan sejumlah bom berdaya ledak kecil ke arah polisi.Source : regional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar