JAKARTA, - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto memastikan, aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (21/2/2017), berlangsung tertib.
Sebagian besar peserta aksi yg jumlahnya diperkirakan 3.000 orang telah membubarkan diri.
Namun, masih ada yg bertahan di lokasi aksi. Jumlahnya 150-200 orang.
"Mereka yg melanjutkan, kita harap langsung selesai karena telah diterima. Tidak ada alasan bagi berlama-lama," ujar Rikwanto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Rikwanto mengatakan, sekitar pukul 10.30 WIB, perwakilan massa sudah diterima anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat RI buat berdialog.
Mereka mengatakan aspirasi dan tujuan menggelar demonstrasi itu.
"Mereka keluar bersama anggota Komisi III dan disampaikan apa yg dibicarakan. Kemudian sebagian besar dari kelompok meninggalkan lokasi," kata Rikwanto.
Dalam tuntutannya, perwakilan pengunjuk rasa meminta Dewan Perwakilan Rakyat langsung mengambil tindakan agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diberhentikan dari jabatannya.
Permintaan itu disampaikan karena massa menilai Basuki, yg berstatus terdakwa masalah penodaan agama, tidak layak menduduki jabatan Gubernur DKI.
Sebelum massa membubarkan diri, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, sempat mengatakan orasinya di hadapan massa.
Dalam orasinya, Rizieq mengucapkan terima kasih kepada para peserta aksi yg sudah hadir.
Ia juga mengimbau peserta unjuk rasa agar bubar dengan tertib.
Kompas TV Untuk mengamankan aksi 212, personel gabungan TNI-Polri, pada Senin malam (20/2) menggelar apel siaga di halaman Gedung DPR. Apel diikuti lebih dari 2.100 personel TNI-Polri. Tampak pula dua mobil meriam air yg disiagakan buat menjaga jalannya aksi. Apel pengamanan ini dilakukan, sebagai persiapan dan sterilisasi Gedung DPR, yg mulai menjadi titik aksi massa dari sejumlah daerah. Personel gabungan nantinya disebar di sejumlah titik, di bawah komando Polda Metro Jaya.Source : nasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar