- Pria berkacamata itu menggunakan topi merah yg dikenakan terbalik. Di depannya terhampar komponen-komponen komputer yg dibiarkan tergeletak begitu saja. Matanya terpaku menatap monitor, jari-jarinya di atas keyboard.
Keterangan foto menyebut si pria sebagai hacker yg menjahili server Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun benarkah demikian? Ternyata tidak. Foto tersebut tak ada kaitannya sama sekali dengan informasi dalam postingan Facebook tersebut.
Situs lokal Jagatreview.com yg terkait segera dengan foto tersebut memberikan klarifikasi bahwa gambar dimaksud tak memamerkan sosok hacker, melainkan peserta lomba overclocking.
Facebook Foto hoax yg menyebut peserta AOCT sebagai hacker KPU.Overclocking yaitu kegiatan mendongkrak kecepatan komputer hingga di atas standar dengan berbagai teknik. Pegiatnya lazim disebut overclocker. Lomba overclocking banyak diselenggarakan di berbagai belahan dunia dan umumnya memang melibatkan aneka komponen komputer.
Baca: Wakili Indonesia, Alva Jonathan Juarai Kompetisi "Overclock" Dunia
“Pertandingan yg dikerjakan adalah overclocking, bukan hacking. Semua komputer yg digunakan buat bertanding tak terhubung ke internet atau jaringan lokal sama sekali,” sebut Jagatreview dalam pernyataan resmi yg dirangkum KompasTekno, Minggu (19/2/2017).
Adapun tulisan “AOCT” yg tertera di kaus pria dalam foto, menurut JagatReview, adalah singkatan dari nama lomba overclocking yg berbunyi “Amateur OverClocking Tournament”. Bukan "cyber team" dari pendukung salah sesuatu paslon dalam Pilkada serentak seperti diklaim oleh foto hoax tersebut.
Pihak Jagatreview mensinyalir sang pembuat hoax mencomot foto penyelenggaraan AOCT di Yogykarta pada 2014, lantas menambahkan caption palsu buat mengesankan bahwa orang dalam gambar adalah hacker.
Baca: Ada Adu Kencang Komputer di Indocomtech 2012
Chief Editor Jagat Review, Dedy Irvan, menyampaikan akun penyebar foto hoax tersebut di Facebook ketika ini telah menghilang, mampu jadi karena laporan yg masuk ke Facebook atau ditutup sendiri oleh pemiliknya.
“Beberapa jam setelah keramaian ini, aku menerima notifikasi dari Facebook bahwa akun tersebut sedang dalam pengecekan,” tulis Dedy dalam sebuah posting di Facebook.
Benarkah server KPU diretas?
Pihak KPU DKI Jakarta memang membenarkan bahwa ada upaya hacking yg menyasar server dan laman Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU.
Namun, upaya peretasan tersebut berhasil ditangkis. Data penghitungan suara yg tersimpan di komputer KPU pun tetap aman.
“Memang ada yg berupaya (meretas) benyak sekali, tapi tak mengganggun hasilnya, tak ada yg masuk dan tak ada yg mengganggu. Jadi hasil di sini itu telah hasil hitungan TPS,” ujar Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay kepada Kompas.com minggu lalu.
Baca: KPU DKI: Ada Upaya bagi Meretas Server KPU
Meski telah dibantah olah KPU,
Data penghitungan suara di server KPU sendiri tetap aman karena tak terpengaruh sama sekali oleh perubahan yg dikerjakan di komputer lokal si pembuat video hoax.
“Pembuat video (hoax) ini cukup cerdik memberikan alamat situs asli KPU sebagai contoh simulasi, jadi seakan-akan situs KPU ini dengan gampang mampu diretas,” kata Alfons.
“Bagi orang awam komputer, video tersebut mulai kelihatan sangat menyakinkan, seakan-akan data di server KPI sudah berhasil diubah,” pungkasnya.
Source : tekno.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar