KUPANG, - Sebanyak lima orang jenazah korban tenggelamnya kapal yg mereka tumpangi di Perairan Tanjung Rhu, Johor, Malaysia, yang berasal Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah berhasil diidentifikasi dan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang, Siwa mengatakan, lima orang tersebut yakni Lembertus Luan (Kabupaten Belu), Maria Yuliana Reku (Kabupaten Ende), Zakarias Suri (Kabupaten Malaka), Marlinda Sere (Kabupaten Ende) dan Tarsysiuk Mauk (Kabupaten Belu).
Menurut Siwa, tiga orang yg teridentifikasi di Batam, Kepulau Riau yakni Zakarias Suri, Marlinda Sere dan Tarsysiuk Mauk. Sedangkan beberapa orang lainnya berhasil diidentifikasi di Johor Bahru Malaysia Lambertus Luan dan Maria Yuliana Reku.
Dia menyebutkan, jenazah yg dipulangkan pertama yakni Lambertus Luan yang berasal Dusun Aihun, RT 001 RW 001, Desa Bakus Tulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, datang di Kupang, Sabtu (28/1/2017).
Selanjutnya, jenazah Maria Yuliana Reku, yang berasal Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapenda, Kabupaten Ende, datang di Kupang, Minggu (29/1/2017). Jenazah ketiga yakni Zakarias Suri yang berasal Desa Lipamali, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, yg datang di Kupang Rabu (1/2/2017) malam.
“Jenazah Marlinda Sere dan Tarsysiuk Mauk dipulang oleh BP3TKI Tanjung Pinang pada Kamis 23 februari 2017, setelah berhasil teridentifikasi secara bersamaan di Batam Selasa 21 Februari 2017. Jenazah keduanya datang Bandara El Tari Kupang pada Jumat 24 Februari 2017,” kata Siwa kepada Kompas.com, Senin (27/2/2017) pagi.
Selanjutnya kata Siwa, jenazah Marlinda Sere yang berasal Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapenda, Kabupaten Ende dipulangkan ke Ende melalui Bandara Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat 24 Pebruari 2017 dan menuju Ende melalui jalan darat, diantar oleh petugas BP3TKI Kupang dan P4TKI Maumere, dari Kupang ke Ende diatur oleh BP3TKI Kupang.
“Jenazah Tarsysiuk Mauk segera dipulangkan ke kampungnya di Desa Nansel, Kecamatan Nanaet Dua Besi, Kabupaten Belu. Jenazahnya diantar oleh petugas BP3TKI Kupang, biaya ambulance dan lainnya disiapkan oleh BP3TKI Kupang,” jelas Siwa.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, korban tewas dalam insiden tenggelamnya kapal yg membawa warga negara Indonesia di Mersing, Johor Bahru, Malaysia, mencapai 16 orang.
"Dari hari pertama kita selalu melakukan komunikasi dengan Konjen Johor Bahru. Sampai ketika ini ada 16 jenazah, terdiri dari sembilan laki-laki dan tujuh perempuan," kata Retno Marsudi di Gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Sebuah kapal yg diduga membawa WNI buat masuk ke Malaysia secara ilegal karam di wilayah perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor, pada 23 Januari 2017.
Konsulat Jenderal RI Johor Baru memperoleh keterangan musibah itu pada Senin (23/1/2017). Kapal tersebut pertama kali ditemukan masyarakat di sekitar pantai pada pukul 09.17 waktu setempat.
Source : regional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar