JAKARTA, - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat beserta aparat keamanan mengawasi penyebaran keterangan tak benar atau hoax di media sosial.
Pasalnya, hal itu rawan disalahgunakan terutama menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak seperti ketika ini.
"Isu demi isu melancarkan dan sebagainya, itu yg umumnya terjadi," kata Kalla ketika memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Persoalan keterangan hoax bukan kali ini saja terjadi. Saat Pilkada serentak digelar pertama kali pada 2015 lalu, keterangan seperti itu telah akan bermunculan.
Namun, kesigapan aparat keamanan dalam menyikapi keterangan tersebut dinilai sebagai kunci dalam menekan gesekan di antara masyarakat.
Meski begitu, Wapres mengingatkan, kesigapan aparat keamanan diharapkan tidak cuma ketika pra-pelaksanaan Pilkada, melainkan juga pasca-Pilkada serentak digelar.
Pasalnya, potensi kerawanan sosial masih ada, terutama ketika proses perhitungan suara.
"Biasa ada setuju tak setuju yakin tak percaya, atau mencari alasan karena ada yg tak merasa kalah, itu mulai timbul biasanya. Jadi konflik dan gesekannya berdasarkan pengalaman terjadi setelah penghitungan suara," ujarnya.
(Baca juga: Jokowi Ingatkan Guru soal Bahaya "Hoax" buat Siswa)
Lebih jauh, Wapres berharap, agar Pilkada serentak kali ini juga mampu berjalan lancar dan tertib.
Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam menjaga keamanan agar isu-isu yg berpotensi memunculkan konflik horisontal ditekan.
Ia mengatakan, bila ada masalah apapun terkait pelaksanaan Pilkada, sebaiknya diserahkan kepada aparat penegak hukum.
"Sehingga hal itu tak menimbulkan persoalan lebih besar lagi," ujarnya.
Kompas TV SBY Keluhkan Hoax, Ini Respons Presiden JokowiSource : nasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar