Tim Pusat Vulkanologi Teliti Daerah Tanah Retak dan Gerak di Ponorogo

Posted by rarirureo on 1/08/2017

Tim Pusat Vulkanologi Teliti Daerah Tanah Retak dan Gerak di Ponorogo

PONOROGO, - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Nasional selama beberapa hari turun ke Kabupaten Ponorogo. Mereka mulai meneliti maraknya bencana tanah gerak di daerah tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono mengatakan, tim itu terdiri dari empat orang. Mereka mulai melakukan survei lokasi terdampak bencana tanah retak maupun gerak.

"Tim akan bergerak hari ini dan besok," ujar Budi, Minggu (8/1/2017).

Ia mengatakan, tim tersebut tiba ke Ponorogo atas inisiatif sendiri setelah banyak kejadian tanah gerak dan retak dalam dua bulan terakhir.

Sejatinya tim mulai tiba pada akhir Desember 2016, tapi baru dapat turun ke Ponorogo awal tahun 2017.

Lokasi awal yg dikunjungi tim tersebut adalah Sawoo, Sriti, dan Tempuran. Selanjutnya, tim juga mulai berkunjung ke Talun dan Sukorejo.

Selain melakukan survei, kata Budi, tim juga mulai memetakan daerah-daerah yg rawan bencana tanah retak dan tanah gerak di Bumi Reog tersebut.

Menurut Budi, hasil kajian tim nanti mulai dijadikan acuan buat pemerintah Kabupaten Ponorogo tentang perlu dan tidaknya warga direlokasi dari lokasi yg terkena bencana tanah gerak.

"Kalau tim merekomendasi warga yg terdampak tanah gerak relokasi maka mulai dijadikan acuan buat mengambil tindakan," kata Budi.

Untuk diketahui, beberapa ruang kelas di SD Negeri 02 Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, terpaksa dirobohkan menyusul kerusakan parah akibat diterjang bencana tanah gerak.

Selain itu, keadaan ruangannya juga membahayakan bila selalu dipakai.

Kepala SDN 02 Tugurejo Mujiono, Senin (26/12/2016) mengatakan, manajemen sekolah menetapkan merobohkan beberapa ruang kelas lantaran khawatir ruangan itu mulai ambruk manakala bencana tanah gerak terjadi lagi. Dua ruang kelas yg dirobohkan adalah kelas III dan IV.

"Untuk ruang kelas lainnya masih dalam keadaan baik karena dibangun di atas tanah bercadas," ujar Mujiono.

Pembongkaran beberapa bangunan ini, kata Mujiono, telah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Ponorogo.

Untuk itu, ia mulai mengajukan proposal pembangunan beberapa ruang kelas pengganti kepada Pemkab Ponorogo.


Source : regional.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 22.30

0 komentar:

Posting Komentar