WASHINGTON DC, - Sebuah pesawat pengebom nuklir punya AU Amerika Serikat mengalami kerusakan di salah sesuatu mesinnya ketika tengah mengudara.
Pesawat pengebom B-52 Stratofortress itu kehilangan sesuatu dari delapan mesin turbofan-nya dalam jarak sekitar 45 kilometer dari pangkalan udara Minot, Dakota Utara.
Seorang juru bicara AU mengatakan, pesawat itu dirancang bagi membawa hulu ledak nuklir seberat 32.000 kilogram.
Dalam insiden tersebut pesawat berawak lima oranng itu tidak membawa senjata dan berhasil mendarat dengan selamat dengan memakai tujuh mesin yg masih hidup.
Pesawat terbang bermesin delapan itu mendarat di kawasan kosong tidak berpenduduk sehingga tak menimbulkan kerusakan atau korban.
Sang juru bicara menambahkan, kru pesawat telah menyatakan keadaan darurat ketika pilot mengetahui salah sesuatu mesin tidak berfungsi.
Pesawat pengebom jarak jauh itu dibangun buat membawa bom nuklir ke atas wilayah Rusia di masa Perang Dingin.
Pesawat ini akan digunakan AU Amerika Serikat pada 1952 dan mulai tetap digunakan hingga 2040.
Kecelakaan fatal terakhir yg melibatkan B-52 Stratofortress terjadi pada 2008 saat pesawat itu jatuh di Samudera Pasifik ketika menjalani latihan.
Enam kru pesawat tewas dan tim penyidik menyampaikan kemungkinan besar kecelakaan itu disebabkan adanya malfungsi sistem.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar