WASHINGTON, - Berbagai cara dikerjakan buat menentang kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump terkait imigran dan pengungsi.
Salah satunya dikerjakan Starbucks. Gerai kopi internasional itu mengumumkan mulai mempekerjakan 10.000 pengungsi di semua dunia selama lima tahun ke depan.
CO Starbucks Howard Schultz menuliskan niatnya ini dalam sebuah surat terbuka. Schultz mengatakan, perusahaannya mulai mempekerjakan para pengungsi di 75 negara.
Inisiatif itu mulai dimulai di Amerika Serikat dengan merekrut orang-orang yg pernah menolong pasukan AS sebagai penerjemah dan tugas lainnya di berbagai negara.
"Kami memiliki sejarah panjang memperkerjakan para pemuda yg mencari kesempatan dan jalan bagi sebuah kehidupan baru di segala dunia," kata Schultz.
"Inilah sebabnya kita menggandakan komitmen ini dengan bekerja sama dalam upaya bersama menyambut dan memberikan kesempatan buat mereka yg kabur dari perang, kekerasan, penindasan, dan diskriminasi," tambah dia.
Schultz melanjutkan, terdapat lebih dari 65 juta orang di dunia yg oleh PBB diakui sebagai pengungsi.
"Dan kita mengembangkan rencana bagi mempekerjakan 10.000 orang pengungsi dalam lima tahun di 75 negara tempat Starbucks melakukan bisnis," ujar dia.
Pada Jumat minggu lalu, Trump menerbitkan sebuah perintah eksekutif bagi menunda kedatangan para pengungsi ke AS setidaknya selama 120 hari.
Selain itu Trump juga melarang warga negara Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman buat memasuki wilayah AS selama 90 hari.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar