Gedung Putih Pakai Teror di Masjid Quebec untuk Bela Kebijakan Trump

Posted by rarirureo on 1/31/2017

Gedung Putih Pakai Teror di Masjid Quebec bagi Bela Kebijakan Trump

WASHINGTON, Gedung Putih memakai peristiwa serangan di masjid Kota Quebec, Kanada, sebagai pembenaran dan pembelaan terhadap kebijakan Presiden Donald Trump tentang imigasi.

"Kami mengecam serangan ini. Ini adalah pengingat yg mengerikan, mengapa kalian harus tetap waspada," Jurubicara Gedung Putih Sean Spicer, seperti dikutip AP, Senin (30/1/2017).

"Ini juga mengingatkan mengapa Presiden mengambil langkah-langkah buat menjadi pro-aktif, bukan reaktif," tegas dia.

Korban yg tewas dalam serangan bersenjata di pusat kebudayaan Muslim di Quebec itu tiba dari beragam kalangan.

"Ada pebisnis, profesor di universitas, dan dua orang lain," kata Mohamed Labidi, salah sesuatu pemimpin di masjid itu.

Baca: Polisi Rilis Identitas 1 Pelaku dan 6 Korban Tewas di Masjid Quebec

Tak lama sebelum pecah serangan teror ini, Trump baru menandatangani perintah eksekutif yg membekukan pemberian visa untuk warga dari tujuh negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Presiden Trump pun menghentikan program penampungan pengungsi hingga 120 hari ke depan.

Baca: Kebijakan Anti-imigran Presiden Trump Picu Reaksi Dunia...

Seluruh kebijakan Trump yg menuai kritik dari warga AS maupun masyarakat internasional ini, diambil dengan tujuan bagi menghambat masuknya teroris ke AS.

"Kami cuma ingin menerima mereka yg juga mencintai bangsa ini," tegas Trump tidak lama setelah mengambil kebijakan itu.

Baca: Trump Resmi Batasi Laju Imigran dari 7 Negara Ini

Protes deras pun muncul. Salah satunya tiba dari para Jaksa Agung di 16 negara bagian di AS yg menyatakan kecaman atas langkah Presiden dari Partai Republik itu.

Mereka meyakini kebijakan Trump tersebut melawan konstitusi dan melupakan sejarah AS sebagai negara yg berdiri karena para imigran

Baca: Jaksa Agung dari 16 Negara Bagian AS Bersatu,

Sementara itu, Kanada, negara di mana serangan terhadap jemaah masjid terjadi, sebelumnya pun sudah mengeluarkan reaksi atas kebijakan Trump tersebut.

Melalui akun Twitter-nya, Perdana Menteri Justin Trudeau juga sudah menegaskan, negaranya menyambut para imigran. Hal ini berbeda dengan kebijakan Trump yg justru membatasi masuknya imigran.

"Bagi mereka yg melarikan diri dari penganiayaan, perang, dan teror, warga Kanada mulai menyambut kalian, apapun keimanan kalian. Keberagaman adalah kekuatan kita. #WelcomeToCanada."

Baca: Prinsip Imigrasi "Belas Kasih",


Source : internasional.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 08.00

0 komentar:

Posting Komentar