BERLIN, Perkembangan ekonomi yg terseok-seok, ketidakpuasan mulai kebijakan Uni Eropa, dan krisis imigran sudah menyebabkan partai ekstrem kanan Eropa meraih sukses besar.
Setidaknya patai ekstrem kanan dengan pemimpinnya yg kuat itu paling menonjol di delapan negara di Uni Eropa, sebagaimana dilaporkan Deutche Welle.
Pemimpin dan partainya bersikap antipati terhadap imigran, Muslim, dan juga selalu mendorong agar negara mereka keluar dari Uni Eropa atau zona euro.
Jerman
Jerman yaitu negara penerima migran terbesar di Eropa setelah pada 2015 menetapkan buat menerima sesuatu juta migran dari Timur Tengah, Afrika, dan sebagian dari Asia Selatan.
Kebijakan pemerintah Kanselir Angela Merkel bukan tanpa perlawanan dari oposisi, seperti Partai Alternatif Jerman atai Alternative für Deutschland (AfD).
Ketua AfD, Frauke Petry, menyarankan penjaga perbatasan memakai senjata terhadap pelintas perbatasan ilegal.
AfD awalnya partai yg skeptis terhadap Uni Eropa. Sekarang mereka telah menjadi kekuatan anti-Eropa dan anti-pemerintah.
AfD berhasil meraih suara cukup besar dalam pemilu di sejumlah negara bagian Jerman, Maret 2016.
Perancis
Banyak orang khawatir, bahwa keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan kemenangan Donald Trump di AS dapat menjadi dorongan baru untuk partai ekstrem kanan Perancis, Front National.
Partai itu didirikan 1972, dan kini dipimpin Marine Le Pen, yg pada tahun 2011 mengambilalih kepemimpinan dari ayahnya, Jean-Marie Le Pen.
Partai nasionalis ini memakai retorika populis buat mendorong sikap anti-imigran dan anti-Uni Eropa.
Belanda
Di Belanda, pemimpin Partij voor de Vrijheid (Partai Kebebasan), Geert Wilders, adalah salah sesuatu politisi ektrem kanan paling utama di Eropa.
Wilders dinyatakan bersalah atas komentar penuh kebencian yg dilontarkan pada 2014 terhadap warga Maroko.
Partainya dianggap anti-Uni Eropa dan anti-Islam.
Menghadapi pemilihan umum pada Maret 2017, jajak pendapat menunjukkan, partainya yg menduduki 15 kursi di majelis rendah, pun bisa dukungan besar.
DPA Geert Wilders, pemimpin Partai Kebebasan BelandaYunani
Kondisi yg sama terjadi di Yunani. Partai Fajar Keemasan (Chrysi Avgi) yg dipimpin Nikos Michaloliakos adalah partai neo-fasis.
Michaloliakos ditangkap September 2013 bersama sejumlah anggota lainnya dan dituduh membentuk organisasi kriminal. Michaloliakos dibebaskan Juli 2015.
Golden Dawn memenangkan 18 kursi dalam pemilu parlemen September 2016.
Partai itu bersikap anti-imigran dan mendukung kesepakatan dengan Rusia mengenai pertahanan.
Hongaria
Di Hongaria ada Partai Jobbik yg dipimpin Gabor Vona.
Partai Jobbik yg anti-imigrasi, anti-LGBT, populis, dan dukung proteksi ekonomi berusaha masuk dalam parlemen Hongaria tahun 2018.
Sekarang mereka telah jadi partai ketiga terbesar di Hongaria. Dalam pemilu terakhir tahun 2014, partai ini mendapat 20 persen suara.
Partai inginkan referendum keanggotaan negara dalam Uni Eropa.
Swedia
Partai Sverigedemokraterna di Swedia yg dipimpin Jimmie Akesson termasuk salah sesuatu sayap kanan paling menonjol dalam gerakan anti-imigran.
Nama partainya berarti Demokrat Swedia. Setelah kemenangan Trump di AS Akesson menyatakan, di Eropa, seperti di AS, ada gerakan yg melawan "establishment" dan pandangan yg selama ini berlaku.
Partai Demokrat Swedia menyerukan restriksi imigrasi, dan menentang keanggotaan Turki dalam UE juga menginginkan referendum keanggotaan Swedia dalam UE.
Reuters Marine Le Pen,
Norbert Hofer dari Partai Kebebasan atau Freiheitliche Partei (FPO) yg nasionalis cuma kalah 30.000 suara dalam pemilu presiden terakhir.
Mantan pemimpin Partai Hijau, Alexander Van der Bellen mendapat 50,3 persensuara, sementara Hofer 49,7 persen.
Pemimpin FPO itu menyerukan penguatan perbatasan Austria dan pembatasan sokongan finansial untuk imigran.
Slovakia
Marian Kotleba, pemimpin partai ekstrem kanan, Partai Rakyat-Slovakia Milik Kita (LSNS) mengatakan, "Satu imigran pun telah terlalu banyak."
Dalam kesempatan yang lain ia menyebut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai organisasi kriminal.
Partai Slovakia ini ingin negaranya meninggalkan Uni Eropa dan zona mata uang euro.
Mereka menang delapan persen suara dalam pemilu pada Maret 2016, dan mendapat 14 kursi dari total 150 mandat parlemen.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar