Bandung, - Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Pengabdian Masyarakat (PPKPPM) merilis hasil survei terkait kinerja Pemerintah Kota Bandung di bawah pimpinan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Survei itu menunjukkan, mayoritas warga Bandung tidak percaya Ridwan Kamil dapat menyelesaikan persoalan kemacetan di Bandung.
Menanggapi hal itu, pria yg kerap disapa Emil itu mengatakan, hasil survei itu mulai menjadi bahan evaluasi. Namun, menurut dia, survei itu dikerjakan di waktu yg kurang tepat karena pada akhir 2016, Kota Bandung tengah gencar memperbaiki infrastruktur di Bandung yg cukup menghambat terhadap arus dahulu lintas.
"Survei itu aku terima sebagai evaluasi. Tapi survei itu dikerjakan di akhir tahun di mana Bandung lagi macet-macetnya karena 20 ruas jalan dibongkar," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kamis (5/1/2017).
Dia menilai, respons warga mulai berbeda seandainya survei dikerjakan awal tahun di ketika semua proyek infrastruktur di Bandung sudah selesai.
"Jadi pada ketika disurvei itu, mood warga terkait kemacetan ini lagi parah-parahnya karena semua Bandung lagi dibongkar. Kalau surveinya dikerjakan di bulan Februari saat 20 ruas jalannya telah beres, telah nyaman," tuturnya.
Kendati demikian, Emil tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, seluruh bentuk persepsi warga mulai menjadi bahan evaluasi buat Pemkot Bandung.
"Saya tak mempermasalahkan itu buat aku Pemkot Bandung selalu berupaya mencari solusi. Persepsi dari warga menjadi evaluasi karena di waktu yg bersamaan Unpad juga bikin survei hasilnya berbeda," ungkapnya.
"Metodologi dan cara tidak jarang tak sama. Tapi kalian tak membahas sampai ke teknisnya sebagai wali kota kami melihat sisi kritikannya saja. Jadi persoalan kemacetan ini masih menjadi perhatian utama," tambah dia.
Source : regional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar