JAKARTA, Tak butuh waktu lama untuk empat perampok di Pulomas, Jakarta Timur, bagi menggasak barang-barang yg ada di dalam rumah punya Dodi Triono dan menghabisi nyawa enam dari 11 penghuni di rumah itu pada 25 Desember 2016.
Hari Kamis (5/1/2017) ini, polisi akhirnya menampilkan rekaman kamera CCTV rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara. Dalam video itu ditunjukkan sekitar 16 menit rangkaian perampokan akan dari kedatangan pelaku, penyekapan, hingga pelarian diri mereka dari rumah mewah itu.
"Dari CCTV kelihatan mereka tiba jam 14.26 naik mobil Suzuki Ertiga warna putih di depan rumah Dodi," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Mohamad Iriawan dalam konferensi pers.
Pada pukul 14.26 itu, Ius Pane yg telah ditangkap di Medan turun dari mobil dan membuka pagar rumah Dodi yg tak terkunci. Ia masuk dengan santai dan menghampiri Yanto, sopir Dodi.
Dengan menodongkan sepucuk airsoft gun berbentuk pistol, Ius memaksa Yanto membuka railing door garasi.
Pada ketika yg sama, Ramlan Butarbutar yg menjadi kapten dalam kawanan itu turun dari mobil, diikuti Erwin Situmorang. Ramlan yg pincang masuk ke dalam rumah mengikuti Ius Pane yg sedang mengancam Yanto.
Di balik railing door itu, Yanto dipaksa Ius dan Ramlan yg masing-masing membawa sepucuk airsoft gun. Yanto pun menutup kembali railing door.
Para perampok masuk ke dalam rumah. Yanto dibawa ke ruang tengah. Santi yg tiba dari arah kamar mandi muncul, dahulu Gemma dan Amel yg baru saja turun tangga dan kebingungan melihat pembantu dan sopir mereka ditodong pistol.
Ius memanggil Fitri dan Emi bagi keluar bergabung dengan Santi. Mereka disuruh duduk di ruang tengah itu, kemudian dimasukkan ke kamar mandi.
Santi kemudian ditarik kembali oleh Ius dan disuruh memamerkan kamar majikannya. Di lantai dua, Santi pertama mengarah ke kamar Janette. Janette dan Santi buru-buru dibawa ke bawah, masuk ke kamar mandi.
Ius kembali ke atas seorang diri, membuka sesuatu per sesuatu pintu kamar bagi mencari penghuni lainnya. Ius menemukan Diona, dahulu menyeretnya sambil menjambak dan memukuli kepalanya dengan pistol. Diona kemudian dimasukkan ke kamar mandi juga.
Ius kembali lagi ke atas, kali ini bersama Gemma. Langkah kaki mungil Gemma mengarahkan Ius ke kamar ayahnya, Dodi.
"Saya ambil uang Rp 1 juta dari situ," kata Ius membenarkan peristiwa itu.
Mereka kemudian turun lagi. Di luar, sopir Dodi yg bernama Tasro masuk ke rumah memakai sepeda motor. Sambil merokok santai, Tasro tidak menyadari ada perampokan di dalam rumah itu.
Alfins sambil membawa senjata api menyusul Tasro masuk. Di teras rumah, Ramlan menghampiri Tasro dan membawanya ke dalam bergabung bersama penghuni lainnya yg disekap.
Alfins kembali ke luar menunggu di dekat mobilnya. Beberapa menit sebelum perampokan usai, Dodi datang dengan sebuah mobil Honda Jazz. Di dalam, Erwin, Ramlan, dan Ius baru saja mulai keluar sambil membawa hasil rampokan.
Mereka sempat membukakan pagar, dan Dodi menyetir mobilnya masuk ke dalam. Saat turun dari mobil, Dodi yg mengenakan celana pendek segera ditodong dengan pistol dan dibawa ke dalam.
Ia dimasukkan ke kamar mandi. Ramlan mengunci kamar mandi itu dari luar, dulu memadamkan lampunya.
"Ramlan yg matiin, aku enggak tahu," kata Ius.
Para perampok meninggalkan rumah itu pada pukul 14.42.
Para korban baru ditemukan keesokan harinya pada pukul 10.10. Dari 11 orang yg disekap di sebuah kamar mandi itu, enam orang ditemukan tewas, termasuk Dodi dan beberapa anaknya.
Kompas TV Ini Dia Modus Komplotan Perampok di PulomasSource : megapolitan.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar