JAKARTA, Ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) sekaligus ruang terbuka hijau (RTH) Kalijodo yg berlokasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, selalu dipoles.
Pengerjaan lahan bekas tempat prostitusi itu dikebut agar memenuhi target bagi diresmikan pada akhir 2016.
Pantauan Kompas.com pada Selasa (13/12/2016) petang, belasan pekerja sibuk mengerjakan pembangunan lahan tersebut. Ada pekerja yg mengeruk tanah memakai alat berat, ada yg sedang mengaspal jalan, dahulu yg yang lain kelihatan sibuk mengecat dinding.
Dari pinggir Jalan Pangeran Tubagus Angke, telah nampak tulisan besar, "RTH | RPTRA Kalijodo" yg menandakan nama tempat itu.
Meski masih ada pengerjaan di sana, sejumlah anak-anak dari lingkungan sekitar nampak ramai bermain di area yg telah rampung dikerjakan, seperti lapangan bola di bagian depan.
Ketika masuk lebih dalam lagi, ada sesuatu area yg menarik perhatian, merupakan skate park. Area ini menempati 2.000 meter persegi di dalam kawasan Kalijodo. Sebagian tempat itu masih ditutup dengan tali plastik karena sedang dalam tahap uji coba.
Pada Selasa (13/12/2016) sore, ada salah sesuatu pemain skateboard profesional dari Indonesia, Tony Adam Cahya, yg sedang menjajal skate park di sana.
Tony fokus bermain di sesuatu tempat cekung ke dalam seperti mangkuk atau yg disebut bowl di sebelah ujung belakang skate park.
"Sebelum diresmiin, harus dicoba dulu. Karena setiap skate park itu milik karakternya masing-masing, sekaligus bagi cari tahu apa saja yg masih kurang," kata pemain skateboard, Didi Arifin yg juga mendesain skate park bagi RPTRA Kalijodo kepada Kompas.com, di lokasi.
(Baca: Progres Janji Ahok di Kalijodo...)
Menurut Didi, uji mencoba skate park itu sudah berlangsung selama beberapa minggu terakhir. Secara fisik, tempat itu memang telah jadi. Namun, Didi masih berharap hujan turun di sana supaya dua bagian pada bowl benar-benar bersiap dipakai.
Adapun bowl pada skate park RPTRA Kalijodo dinilai milik keunggulan dibandingkan skate parkk komersial di tempat lain.
Ada sesuatu spot berbentuk setengah lingkaran berdiameter hampir lima meter yg dinamakan sebagai cradle.
Para skateboarder profesional yg biasa menemui spot serupa ketika bermain di luar negeri mulai tertantang bagi melawan gravitasi dengan memanfaatkan kecepatan skateboard-nya di sana.
"Biasanya skateboarder-nya bawa stiker, kalau mampu sampai atas, tempelin stiker sebagai tanda. Desain cradle ini baru pertama kali ada di Asia Tenggara, bahkan di Asia sekalipun. Makanya skateboarder banyak yg telah enggak sabar mau mencoba main di sini," tutur Didi.
(Baca: Metamorfosis Kalijodo, dari Kawasan Prostitusi Menjadi...)
Rencananya, RPTRA Kalijodo mulai diresmikan dan dibuka buat umum pada akhir 2016. RPTRA Kalijodo mulai menjadi salah sesuatu RPTRA terbesar yg ada di DKI Jakarta.
Source : megapolitan.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar