- Turis asing yg ingin berkunjung ke Amerika Serikat kini diminta bagi menyertakan bukti keberadaan mereka di dunia maya, yakni dengan menyerahkan akun media sosial. Akun tersebut mampu berupa akun Facebook, Instagram, atau YouTube.
Kebijakan itu berlaku bagi 38 negara yg ketika ini telah tergabung dalam program bebas visa (visa waiver) dengan AS. Memang negara tersebut telah bebas visa AS, tapi warga negaranya wajib mengisi formulir online bagi mendapat izin tinggal selama 90 hari.
Dikutip KompasTekno dari Digital Trends, Rabu (28/12/2016), formulir dalam Electronic System for Travel Authorization (ESTA) kini sudah ditambah dengan kolom akun media sosial, walau kategorinya ketika ini masih termasuk opsional, alias pemohon tak wajib mengisinya.
Baca: Kumpulan Meme Lucu Om Telolet Om di Medsos
Usulan ini pertama kali dikemukakan oleh U.S. Customs and Border Protection (CBP) pada Juni 2016 lalu.
Walau demikian, sejumlah kelompok hak asasi kemanusiaan dan penggiat provasi dan keamanan mengkhawatirkan kebijakan ini.
"Tidak jelas bagaimana keterangan itu (username akun medsos) dikumpulkan, dijaga, dan diserahkan ke agensi lain, tak ada panduan juga tentang batasan pemerintah seberapa jauh mereka dapat memakai keterangan itu," kata Michael W. Macleod-Ball dari American Civil Liberties Union (ACLU).
Pihak imigrasi AS sendiri berdalih kebijakan itu dibuat bagi menolong mengidentifikasi potensi ancaman. Namun ACLU khawatir hal ini justru mulai membuat pelancong dari negara Arab atau Muslim mulai diperiksa lebih ketat lagi.
Saat ini, pilihan menyerahkan data akun media sosial itu memang masih bersifat opsional, namun pemohon visa biasanya mulai melengkapi formulis sebisa mungkin. Sebab, proses pengajuan visa AS ini tergolong sulit dan membingungkan.
Pemohon visa lebih suka mengisi formulir komplit daripada berisiko ditanya macam-macam oleh petugas berseragam.
Baca: Kehebohan Presiden Jokowi di Medsos Sepanjang 2016
Source : tekno.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar