LAGOS, Duka menyelimuti kota Uyo, Nigeria selatan pasca-robohnya gereja di kota itu yg menyebakan “banyak korban tewas dan luka-luka”.
Menurut laporan media setempat, seperti dirilis Agence France-Presse, Minggu (11/12/2016), jumlah korban tewas mampu mencapai antara 50-200 orang, mengoreksi laporan awal 10 orang tewas.
Banyaknya korban tewas karena ketika kejadian, di dalam gereja dipadati umat yg tengah merayakan misa pentahbisan uskup.
Dilaporkan, ketika atap gereja ambruk, ratusan orang sedang berada di dalam Reigners Bible Church itu, termasuk gubernur negara bagian Akwa Ibom, Udom Emmanuel. Ia terluka.
Presiden Muhammadu Buhari, seorang Muslim, mengungkapkan turut berduka atas musibah tersebut.
Buhari menyatakan kesedihannya kepada gubernur dan rakyat Akwa Ibom, sebagaimana dilaporkan juru bicaranya Garba Shehu.
Gereja itu masih belum selesai pembangunannya namun para pekerja dikerahkan buat mempercepat pembangunannya agar mampu selesai bagi pentahbisan itu, kata para saksi.
Seorang pejabat tim penyelamatan mengatapakan kepada Associated Press bahwa sudah ditemukan 60 jenazah.
Namun, jumlah korban dapat meningkat karena dikhawatirkan masih ada yg tertimpa puing-puing bangunan dan kerangka besi lainnya.
"Misa rutin sedang berlangsung - sekitar 20 menit setelah gubernur masuk. Tiba-tiba saja atapnya ambruk menimpa umat,” kata seorang korban selamat
“Gubernur langsung diselamatkan, tapi yg yang lain tak beruntung,” ujarnya.
Pada September 2015, 115 orang termasuk 84 warga Afrika Selatan, tewas akibat sebuah asrama gereja punya seorang penginjil televisi Nigeria, TB Joshua, roboh.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar