- Anda yg sekarang tengah jatuh cinta, maka Anda tidak perlu membaca uraian ini.
Namun, Anda yg baru saja putus cinta, maka kajian berikut ini kemungkinan mampu memberikan penjelasan dari rasa gundah dan kegelisahan yg sedang Anda rasakan.
“Jatuh cinta menyebabkan tubuh melepaskan sekumpulan hormon yg membuat Anda merasa terus bahagia. Hormon ini menciptakan reaksi fisik yg nyata, yakni pipi Anda menjadi kelihatan lebih segar, telapak tangan berkeringat tiap kali bertemu si dia, dan jantung berpacu cepat,” jelas Pat Mumby, seorang psikolog.
Sebaliknya, putus cinta membuat segala hal yg terjadi pada tubuh ketika jatuh cinta sirna seketika dan berganti dengan sindrom yg membuat emosi Anda bergerak ke sisi negatif.
Otomatis, hal ini pun berdampak pada keadaan fisik Anda.
Berdasarkan studi dari Stony Brook University efek patah hati atau putus cinta memiliki keserupaan yg tinggi dengan pecandu heroin yg sedang coba berhenti.
Rasa sakit hati dan kekecewaan ketika putus cinta, menurut studi, menciptakan keadaan tubuh sama dengan pecandu heroin yg sedang menderita sakaw menginginkan bagi kembali menghirup narkotika tersebut.
Hal yg demikian menjadi alasan mengapa seseorang yg sedang patah hati merasa benar-benar hancur dan putus asa.
Sebab, patah hati memang benar memberikan efek buruk secara fisik dan mental.
Studi menyimpulkan bahwa peralihan hormon bahagia (serotonin) menjadi hormon stres (dopamine) saat seseorang patah hati mengaktifkan bagian otak yg sama saat seorang pecandu menginginkan mengonsumsi heroin.
Source : female.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar