BERLIN, "Dia tidak mau berhenti, pengemudi itu selalu melajukan kendaraannya,' ungkap seorang wisatawan di Kota Berlin, Jerman, usai serangan teror memakai truk, Senin (19/12/2016).
Seperti yg sudah diberitakan, aksi teror dikerjakan dengan menabrakkan truk ke kerumunan orang yg memadari pasar yg menjual perlengkaan Natal.
Hal itu menyebabkan sembilan orang tewas, 50 terluka, yg empat di antaranya dalam keadaan kritis.
Baca: Teror Truk Tabrak Warga di Pasar Natal Berlin, 9 Tewas dan 50 Luka
Seorang warga Australia Trisha O'Neill sedang duduk cuma dua meter dari lokasi penabrakan.
Dia mendeskripsikan kondisi yg begitu menakutkan, ketika dia melihat truk hitam besar mengarah kepadanya, dan kemudian menabrak keramaian di depan matanya.
"Kami duduk cuma dua meter dari titik tabrakan. Saat kita sedang menikmati wine, tiba-tiba 'boom', terdengar suara tabrakan keras," ungkap dia kepada the Australian Broadcasting Corporation.
"Lalu aku melihat sebuah truk hitam besar melaju kencang menabrak sekian banyak orang, dan kemudian segala lampu mati dan semuanya hancur," kata dia.
"Saya dapat mendengar dengan jelas suara jeritan, dan kita segala terpaku. Setelah itu, barulah orang-orang bergerak. Memindahkan dan mengangkat puing yg menimpa para korban," kata dia.
"Kami coba membantu siapa pun yg ada di sana," ujar permepuan itu seperti dikutip AFP.
"Darah dan tubuh manusia bergelimangan di mana-mana," kata dia lagi.
Sejumlah ambulan dan kendaraan berat aparat keamanan sesaat kemudian bermunculan di lokasi kejadian.
Lokasi itu tidak jauh dari areal perbelanjaan di Berlin yg banyak dikunjungi turis.
Seorang pelajar berkebangsaan Tunisia menggambarkan adegan pembantaian yg menyambutnya saat ia datang di lokasi.
Saat itu truk sudah berhenti setelah melaju kencang dan menghancurkan kawasan itu.
"Kami datang di sini sesaat setelah aksi itu. Saya masih menyaksikan banyak orang tersungkur di atas jalan. Saya tidak merasa aman lagi di sini," kata dia.
Pasar kebutuhan menjelang Natal adalah kegiatan yg populer di Jerman. Banyak lapang menyediakan anggur tradisional, pernak-pernik meriah, dan makanan bagi mengisi musim dingin.
Namun kali ini, pasar tersebut berubah menjadi tempat yg menyeramkan,
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar