WASHINGTON DC, China sepertinya sudah memasang senjata, terutama sistem pertahanan anti-pesawat dan anti-rudal di tujuh pulau buatannya di Laut China Selatan.
Lembaga kajian (think tank) Amerika Serikat melaporkan pada hari Rabu dengan merujuk pada data terbaru dari citra satelit, demikian Agence France-Presse, Kamis (15/12/2016).
Inisiatif Transparensi Maritim Asia (AMTI) pada Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) mengatakan, temuan terbaru itu muncul setelah Beijing menyampaikan tak memiliki niat bagi melakukan militerisasi pulau-pulau di Laut China Selatan.
Para analis menyampaikan ini mungkin yaitu permulaan dari penempatan pesawat-pesawat tempur di kawasan yg dipersengketakan itu.
“Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa janji Presiden Xi Jinping kepada Presiden Barack Obama tahun dulu buat tak menjadikan pulau-pulau itu sebagai ajang militer, adalah janji yg prematur,” kata AMTI.
Direktur AMTI, George Polling, menyampaikan kepada VOA Rabu (14/12/2016), “Ini jelas suatu persiapan yg telah maju buat mempersenjatai pulau-pulau itu sebagai persiapan sekiranya terjadi konflik.”
Kesimpulan bahwa sistem persenjataan baru yg ditempatkan di pulau-pulau karang itu adalah hasil analisis foto-foto satelit yg dikerjakan selama berbulan-bulan, kata AMTI.
Polling mengatakan, pihaknya biasa melihat bahwa sudah dibangun tempat-tempat khusus buat meriam-meriam penangkis serangan udara.
“Karena laras meriam itu cukup panjang dan mampu dilihat dari antariksa, itu berarti meriam-meriam itu sangat besar,” kata Polling.
Juga tampak dari foto-foto itu sistem senjata lainnya, kemungkinan sistem pertahanan yg memakai peluru kendali.
“Coba bayangkan. Kalau mereka milik rudal darat-ke-udara buat melindungi diri dari kemungkinan serangan misil penjelajah, dan misil itu lolos, maka meriam-meriam penangkis serangan udara mulai beraksi,” ujarnya.
Polling menambahkan, “Jadi mereka tak mulai membangun sistem pertahanan ini kalau tak bermaksud mempertahankan pulau-pulau buatan itu.”
AMTI, seperti dilaporkan Reuters, mengatakan, China sudah membangun struktur heksaagonal di pulau karang Fiery Cross, Mischief, dan Subi di gugus kepulauan Spratly sejak Juni dan Juli.
Di pulau-pulau itu, China juga sudah membangun ladasan pacu pesawat militer. Bagunan benteng yg lebih kecil sudah berdiri di pulau karang Gaven, Hughes, Johnson, dan Cuarteron.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby menyampaikan “mestinya tak perlu ada militerisasi di pulau-pulau buatan itu. Kami mulai selalu mengangkat masalah ini dalam tiap kesempatan.”
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar