HARARE, - Meski pada Februari tahun depan Robert Mugabe mulai berusia 93 tahun, tapi dia belum mulai meninggalkan jabatannya sebagai presiden Zimbabwe.
Pada Sabtu (18/12/2016), dalam kongres tahunannya di kota Masvingo, sebelah tenggara ibu kota Harare, partai ZANU-PF menyatakan mendukung Mugabe buat kembali mencalonkan diri dalam pemilu 2018.
Bahkan, sayap kepemudaan ZANU-PF mengusulkan agar Mugabe diangkat sebagai presiden seumur hidup.
Namun, kelompok oposisi menggambarkan puja puji berlebihan itu yaitu tanda Mugabe dan pengikut setianya telah kehilangan "sentuhan" dengan kenyataan di negara itu.
Zimbabwe kini mengalai tingkat pengangguran skala masif, kas negara nyaris kosong, dan penutupan berbagai bidang usaha.
Meski selalu mendapat dukungan dan pujian, Mugabe sendiri mengakui dua tokoh partai sudah memintanya buat mengundurkan diri.
Mugabe telah berkuasa di Zimbabwe sejak negeri itu merdeka pada 1980. Namun, kemerosotan ekonomi dalam dua tahun belakangan akan memunculkan penentangan terhadap Mugabe.
Meski demikian, ZANU-PF seolah menutup mata terhadap kenyataan ini. Dalam konferensi tahunannya para kader partai selalu memuji-muji kebijaksanaan Mugabe.
Salah sesuatu menteri pemerintah, Supa Mandiwanzira adalah salah sesuatu yg memuji-muji Mugabe dengan memelesetkan nama depannya.
"Saya bukan orang super (supa), bapak Presiden. Andalah yg super," ujar Mandiwanzira kepada Mugabe.
Sementara itu, ketua sayap kepemudaan partai, Kudzai Chipanga mengusulkan agar nama Mugabe di KTP dan akta kelahirannya diubah.
"Diubah menjadi Presiden Robert Mugabe," ujar Chipanga.
Mugabe, yg memenangkan pemilihan presiden 2013 yg dituding penuh kecurangan, meskipun uzur masih dapat melakukan perjalanan dinas dan menyampaikan dia mulai tetap hidup hingga usia 100 tahun.
Source : internasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar